JAKARTA - Berani jujur, hebatDemikian tema peringatan Hari Anti Korupsi Internasional yang jatuh pada Jumat, 9 Desember 2011
BACA JUGA: KPK Singkirkan Pacar Angie dari Kasus Nazar
Tema ini sengaja diangkat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas fenomena maraknya praktik ketidakjujuran saat ini"Tema ini memang menekankan pada pencegahan korupsi yang lebih sistemik
BACA JUGA: Angelina Terlibat Asmara dengan Penyidik KPK
Tindak pidana korupsi di Indonesia berkembang semakin masifBACA JUGA: Ironis, Beckham Lebih Dikenal Dari Pahlawan
Jika tidak diberantas secara sistemik, maka korupsi berpotensi merusak budaya bangsa," kata Ketua KPK Busyro Muqoddas, di kantor KPK, Jumat (9/12).Untuk mencegah itu, lanjut Busyro, ada dua pendekatan yang bisa dilakukan KPK, yakni pendekatan seni dan pendekatan budayaAlasannya, seni dan budaya dengan desain strategis dan sistemik diharapkan bisa membuat berani jujur.
"Peringatan kali ini tidak hanya sekadar momentum untuk merefleksi dan berkontemplasi dari sudut pandang formal, tapi juga seni dan budayaHarus diakui proses penegakan hukum mengalami krisis dan jauh dari harapan negara transparan serta demokratis, karena itu harus ada pendekatan yang sifatnya fitrah," terang Busyro.
Ditambahkan Busyro, pendekatan budaya ini dipilih karena budaya memiliki dua unsur, yakni hati nurani dan akal budi"Hati nurani dan akal budi tidak bisa ditipu dan selalu berkata benarKeduanya bisa membangkitkan potensi fitrah untuk berani jujur," tambah Busyro.
Sementara itu, acara peringatan hari anti korupsi di KPK, yang dipusatkan di halaman parkir, turut dihadiri pihak Kepolisian, Kejaksaan, Badan Pemeriksan Keuangan (BPK), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) serta Sekretariat Wakil PresidenJuga beberapa LSM antikorupsi(fir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Patung Ahmad Yani Pindah ke Markas Kopassus
Redaktur : Tim Redaksi