jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmi Radhi tak setuju jika Menteri ESDM yang baru dari kalangan partai politik (parpol).
Menurutnya, kalangan partisan sarat kepentingan-kepentingan yang tidak memihak rakyat alias demi keuntungan partai. Apalagi, kata Fahmi, Kementerian ESDM adalah bidang yang mengelola aliran uang yang banyak dari sumber daya alam di Indonesia.
BACA JUGA: Usai John Kei, Tim Pencari Fakta Segera Periksa Eks Kalapas Nusakambangan
"Menteri ESDM jangan partisan," ujar Fahmi dalam sebuah diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/8).
Selain itu, ia menilai, kalangan partisan akan lebih cenderung melakukan korupsi untuk partainya dengan memanfaatkan kekayaan alam yang dikelola Kementerian ESDM.
BACA JUGA: Walah, 13 Juta Warga Belum Lakukan Perekaman e-KTP
"Karena nantinya yang dirugikan adalah rakyat," imbuhnya.
Oleh sebab itu, mantan anggota tim antimafia migas ini berharap agar Presiden Joko Widodo menghindari menteri ESDM dari parpol.
BACA JUGA: Terungkap! Beginilah Cara Mafia Narkoba Ini Mencuci Triliunan Uang Haramnya
"Saya tidak setuju ya kalau Menteri ESDM dari kalangan partisan. Menteri jangan partisan, non partisan ya. Rawan korupsi kalau dari partai," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, setelah Arcandra Tahar dicopot dari jabatan Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), kini posisi tersebut dipegang pelaksana tugas (Plt).
Sambil menunggu sosok yang tepat menempati jabatan itu, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Plt Menteri ESDM. (uya/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tembak Mati Bandar Narkoba WN Malaysia..Dramatis
Redaktur : Tim Redaksi