Cegah Lonjakan Harga Ayam, Pemerintah Diminta Prioritaskan Bibit Lokal

Kamis, 21 Juli 2022 – 23:34 WIB
Ilustrasi peternakan ayam. Foto dok PLN

jpnn.com, JAKARTA - Untuk menekan peningkatan harga ayam di Indonesia, pemerintah diharapkan menekan impor bibit dari luar negeri dan percaya dengan produksi lokal. Hal tersebut diminta dilakukan agar dapat menjaga harga pasar ayam broiler.

Dalam keterangan persnya, Founder PT Putra Perkasa Genetika Renaldy Anggada menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sangat bergantung dengan bibit ayam impor dari luar negri.

BACA JUGA: Aduh, Harga Daging Sapi dan Ayam Merangkak Naik, Jadi Sebegini

Akibatnya, harga ayam sesungguhnya akan sangat bergantung dengan situasi ekonomi dunia.

"Dengan menggunakan bibit ayam lokal, harga bibit ayam bisa ditekan lebih murah dan dapat menurunkan harga ayam di pasar Indonesia," ujar Renaldy.

BACA JUGA: Update Harga Bahan Pokok di Jakarta, Cabai hingga Ayam Kompak Naik

Indonesia sudah menjadi pertama menciptakan bibit ayam yang lebih dikenal di Asia dengan nama Great Grand Parent Stock (GGP).

Ayam yang dihasilkan dari bibit tersebut memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik dibandingkan dengan bibit ayam yang berasal dari negara lain.

BACA JUGA: Tak Sampai Sebulan, Malaysia Sudah Cabut Larangan Ekspor Ayam

Karakteristik ini membuat bibit ayam lokal cocok dalam iklim tropis yang ada di Indonesia.

"Upaya untuk menghadirkan bibit unggul secara mandiri perlu tetap menjadi perhatian," lanjut dia.

Karena itu, dalam mendukung peningkatan produksi ternak khususnya ayam, Kementerian Pertanian mencangkan untuk mengadakan bibit betina produktif ternak ayam di tahun 2022 sebanyak 18.30.031 ekor dan meningkat 18.969.602 di tahun 2023 dan 19.509.172 di tahun 2024.

Oleh karena itu, diperlukan supply grand parent stock (GPS) untuk mencapai target tersebut sebagaimana tertuang dalam perubahan kedua Rencana Strategis Kementerian Pertanian tahun 2020 – 2024.

“Ke depan pemerintah perlu tetap memperhatikan potensi tersebut guna perkembangan industri peternakan yang mandiri dan berdaya saing. Hal ini tentu saja sesuai dengan harapan Bapak Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya menyerap produk hasil dari dalam negeri, ya salah satunya adalah GGP ayam broiler unggul tersebut. Cara itu tentu bisa ditempuh guna menekan angka impor bibit ayam,” tegas Renaldy.

Pemerintah juga diharapkan untuk tetap berkolaborasi aktif dengan para pelaku usaha, sehingga keberhasilan dalam penerapan kebijakan dapat benar-benar dirasakan masyarakat. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler