Ketua DPR RI Marzuki Alie mengungkapkan, rata-rata politisi yang tak mau maju lagi itu karena malu. "Banyak yang menghindar tidak mau mencalonkan ke depan. Mereka bilang malu begini, karena latar belakang mereka ada dari pesantren," kata Marzuki di gedung DPR RI, Jumat (28/12) menanggapi pertanyaan tentang suap ke anggota DPR.
Marzuki menambahkan, dirinya berupaya agar anggota-anggota DPR berintegritas yang tak mau mencalonkan lagi itu untuk mengurungkan niat mereka. "Saya bilang kalau anda-anda keluar, anggota DPR yang bagus-bagus habis. Justru anda diperlukan di sini," sambungnya.
Mantan Sekjen Partai Demokrat itu membeberkan, sejumlah anggota DPR yang tak akan mencalonkan lagi itu karena merasa malu lantaran tak bisa berbuat banyak. Selain itu, katanya, para politisi Senayan yang tak mau maju lagi itu juga karena ingin tetap bertindak secara benar.
"Tapi saya bilang jangan keluar. Kalau anda keluar maka yang tinggal itu garong-garong," pungkasnya.
Diakuinya, semua anggota DPR yang dijerat KPK karena menerima gratifikasi. Namun Marzuki tak mau DPR saja yang disalahkan.
"DPR hanya meloloskan, membantu dan mengawal (anggaran, red) lalu dapat fee. Itu gratifikasi. Kalau yang membagi-bagikan uang itu eksekutif. Tidak ada korupsi di DPR tanpa korupsi di eksekutif," tegasnya.
Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis data tentang pihak-pihak yang dijerat. Dari 45 orang yang dijerat KPK, mayoritas adalah anggota DPR/DPRD.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menangkan Dede Yusuf di Pilgub Jabar, Roestanto Turun Gunung
Redaktur : Tim Redaksi