jpnn.com, BANDA ACEH - Sebanyak 1.362 narapidana dan anak pemasyarakatan yang menjalani hukuman di rumah tahanan negara maupun lembaga pemasyarakatan yang tersebar di 23 kabupaten dan kota di Aceh dibebaskan.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Aceh Meurah Budiman di Banda Aceh, Rabu (1/4), mengatakan pembebasan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19.
BACA JUGA: Update Corona 1 April 2020 Data per Provinsi, Lihat Angka di Jawa
"Narapidana yang dibebaskan tersebut adalah mereka mendapat asimilasi. Pelaksanaan pemberian asimilasi ini dari 31 Maret hingga 7 April 2020," kata Meurah Budiman menyebutkan.
Asimilasi merupakan proses pembinaan narapidana untuk membaurkan mereka dengan masyarakat. Pembebasan ini diberikan agar para narapidana tersebut bisa menjalani asimilasi di rumah.
BACA JUGA: Update Corona 1 April 2020: Sudah Ada 1.677 Kasus, Pasien Sembuh 103 Orang
Meurah Budiman mengatakan asimilasi diberikan kepada narapidana yang sudah menjalani dua per tiga masa pidana paling lambat 31 Desember 2020.
"Sedangkan asimilasi untuk anak didik pemasyarakatan diberikan kepada mereka yang sudah menjalani setengah masa pidana," kata Meurah Budiman.
BACA JUGA: Jokowi Minta Kepala Daerah Tunduk dengan Aturan yang Dikeluarkan Pusat
Meurah Budiman menyebutkan narapidana terbanyak yang mendapat asimilasi berasal dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lhokseumawe sebanyak 170 orang dari 589 warga binaan.
Kemudian, Lapas Kelas IIB Idi, Kabupaten Aceh Timur, dengan narapidana yang mendapat asimilasi sebanyak 140 orang dari 473 warga binaan.
"Sedangkan jumlah warga binaan di Aceh mencapai 8.629 orang yang tersebar di 18 lapas, delapan rutan," kata Meurah Budiman. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan