Cegah Penyebaran Covid-19, Begini Saran Pakar Kesehatan Masyarakat Buat Pengemudi Online

Rabu, 18 Maret 2020 – 23:55 WIB
Pengemudi ojek online tengah berbincang di tepi Jalan Thamrin, Jakarta, Senin (17/2/2020). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww

jpnn.com, JAKARTA - Pakar kesehatan masyarakat Universitas Indonesia (UI) Hasbullah Thabrany mengingatkan pengemudi online tetap menjaga kebersihan di tengah penyebaran COVID-19 saat ini.

"Ekonomi tetap jalan, tapi jangan lalai dengan kesehatan," ujarnya ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (18/3).

Ia mengapresiasi perusahaan yang menjalankan imbauan pemerintah untuk menerapkan bekerja dari rumah (work from home/WFH) dalam rangka mengurangi interaksi sosial dan menekan penularan COVID-19, termasuk perusahaan startup Gojek meski terdampak kepada mitra pengemudi.

‘Kerja dari rumah memang untuk orang-orang yang memang bisa kerja dari rumah. Kalau driver memang harus jalan, tapi hati-hati menjaga diri jangan sampai tertular atau menularkan," katanya.

Selagi COVID-19 mewabah, lanjut dia, pendekatan kebijakan seperti WFH maupun protokol untuk menjaga jarak dengan orang lain bisa ampuh menekan penularan mengingat penyakit itu mempunyai daya tular yang dinamis.

Virus ini, ia menjelaskan, bisa menular melalui kontak langsung dengan benda yang terpapar. Penularan langsung lewat cairan tubuh, seperti liur maupun cairan yang berasal dari bersin dan batuk.

"Driver harus menggunakan alat kesehatan seperti masker dan menyiapkan hand sanitizer. Untuk layanan makanan atau dokumen juga jangan terlalu dekat kontak, jaga jarak menerima," katanya.

Ruang publik dan transportasi umum, kata dia, punya potensi penyebaran COVID-19 yang tinggi. Jadi, jika tidak ada WFH sebagai bagian dari pembatasan sosial, maka penularan COVID-19 akan lebih luas dan tempo singkat, karena itu perlunya kampanye tersebut.

"Namun memang tidak 100 persen bisa diharapkan berhasil, tetapi sebagai upaya menekan risiko, itu penting," ujarnya.

Namun persoalannya, kata Hasbullah, tak jarang orang yang tengah menderita sakit dan telah mengidap COVID-19 tidak menyadari kondisi kesehatan dirinya sehingga tanpa sadar dapat menyebarkan wabah.

"Karena sewaktu bersin dan batuk cairan tubuhnya melekat ke mana-mana, apalagi setelah itu mereka menyentuh langsung benda-benda di sekitar," katanya.

Gojek turut menerapkan kebijakan WFH untuk karyawannya yang ditempatkan di kantor pusat Gojek di Indonesia, India, Singapura dan Filipina.

Secara terpisah, Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dalam keterangannya mengatakan jika keselamatan dan keamanan setiap orang, baik yang berada di dalam maupun di luar ekosistem perusahaan daring itu, merupakan prioritas utama Gojek.

"Kami kira semua orang dapat berperan dalam menekan penularan virus COVID-19 dan kita sebaiknya melakukan apa yang kita bisa untuk menjaga jarak sehingga kita terhindar dari potensi penularannya. Untuk itu, saya mendorong seluruh dunia usaha untuk mendukung kebijakan social distancing yang berlaku di seluruh dunia ini," tuturnya.

Ia mengatakan Gojek juga telah mengeluarkan panduan untuk bekerja dari rumah agar tetap produktif, termasuk di antaranya dengan menetapkan perangkat komunikasi yang tepat serta menetapkan jam kerja yang efektif bagi seluruh tim untuk tetap dapat berkoordinasi satu sama lain dalam menyelesaikan pekerjaan meskipun secara remote.(Antara/jpnn)

BACA JUGA: Seperti ini Cara Pertamina Mencegah Penyebaran Virus Corona di SPBU


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler