jpnn.com, JAKARTA - Desa juga dihadapkan dengan dampak pandemi Covid-19. Sehingga diperlukan strategi dalam menghadapi resesi ekonomi.
Apalagi desa memiliki potensi besar untuk terus bertumbuh, dan menjadi benteng terakhir melawan krisis akibat pandemi.
BACA JUGA: Inisiatif Warga Indonesia Sediakan Internet Gratis Bagi Siswa Tidak Mampu
“Strategi khusus guna membangun desa itu harus diakselerasi agar mendukung pertumbuhan ekonomi, mengingat penduduk miskin lebih banyak berada di pedesaan,” kata Andrino Chaniago, mantan Kepala Bappenas/Menteri PPN, dalam webinar bertajuk 'Strategi Hadapi Resesi Ekonomi, Prioritas Dibangun Desa atau Kota?', Minggu (9/8).
Andrinof mengatakan, strategi khusus guna membangun desa harus diakselerasikan agar mendukung pertumbuhan ekonomi,
BACA JUGA: Budiman Sudjatmiko: Dana Desa Bisa untuk Mengembangkan Pendidikan
Budiman Sudjatmiko, Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia menambahkan, strategi mengikis krisis ini bisa dilakukan dengan sebuah syarat.
“Sumbatan digitalnya harus dibuka dulu agar arus informasi bisa lancar,” ujarnya.
BACA JUGA: Upaya KSDI Melakukan Pemerataan Teknologi ke Desa Â
Saat ini, lanjut BUdiman, pemerintah telah menyediakan Palapa Ring yang menjadi jalan tol komunikasi dari Sabang sampai Merauke.
"Tetapi kan 'jalan kampung' di sekitarnya belum di aspal. Inilah yang kini akan kami kolaborasikan. Bumdes kami sambungkan dengan perusahaan-perusahaan penyedia jasa internet untuk bikin kolaborasi digital," papar Budiman.
Hal ini sudah mulai dicoba di Tanah Datar, Sumatera Barat. Sebelum pandemi Covid-19 saja, tiap desa di wilayah itu sudah meraup untung Rp16 jt/bulan dari penyediaan akses internet.
"Tahun depan kami akan coba ke 25 ribu desa di Indonesia. Masyarakat beli kuota ke Bumdes, nanti keuntungannya buat desa," ujar Budiman.
Menurut Ketua Dewan Pengawan Koperasi Satelit Desa Indonesia (KSDI) ini, secara teknologi pelaksanaan hal tersebut tidak sulit, apalagi ada dana desa.
Digitalisasi atau yang dikatakan Budiman sebagai rangkai data, merupakan satu dari pendekatan Trisakti ABC yang efektif untuk diterapkan di masa normal baru ini, selain asasi, abadi, berkelanjutan (sustainable), berdana, berdaya, dan cinta tanah air serta punya cita-cita.
"Kami mendorong pemerintah di tingkat desa agar aktif melakukan digitalisasi di wilayahnya masing-masing," ujarnya.(jlo/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh