Cegah Serangan Siber, BRI Terapkan Strategi Penguatan Keamanan Digital

Kamis, 18 Juli 2024 – 22:06 WIB
BRI terus meningkatkan keamanan digital dari serangan siber untuk meningkatkan kenyamanan nasabahnya.Foto: Dokumentasi BRI

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus meningkatkan keamanan digital dari serangan siber untuk meningkatkan kenyamanan nasabahnya.

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengungkapkan perseroan telah memiliki strategi dalam menjaga data nasabah.

BACA JUGA: Setoran BUMN ke Negara Naik 102,5 Persen, BRI jadi Penyumbang Dividen Terbesar

Dia mengatakan langkah yang dilakukan BRI mencakup penerapan keamanan digital terkini, pengembangan aplikasi yang terintegrasi dengan tim keamanan (DevSecOps practices), pemantauan keamanan TI secara real-time, penanganan proaktif celah keamanan (vulnerability management).

"Selain itu, pembentukan Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer (Computer Security Incident Response Team) yang bersertifikat oleh BSSN,” kata Arga dalam keterangannya, Kamis (18/7)

BACA JUGA: Ini Strategi Jitu BRI yang Kembali Mencetak Prestasi di Kancah Internasional

Arga juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam rangka mengantisipasi serangan siber.

Karena itu, BRI terus melakukan pertukaran informasi dalam asosiasi perbankan yang terkait.

BACA JUGA: BRI Dapat Apresiasi Wajib Pajak Patuh dan Berkontribusi Besar Terhadap Penerimaan Pajak

"Asosiasi ini juga akan menggandeng sejumlah stakeholder yang berkepentingan untuk melindungi sistem IT di perbankan, serta data dan dana nasabah,” imbuhnya.

Literasi digital juga dijalankan BRI seiring dengan literasi keuangan terus didorong di tengah masyarakat.

"Kami punya user BRImo lebih dari 30 juta dan kami terus melakukan penyuluhan digital bahwa teknologi tidak menakutkan bahkan membantu para nasabah tapi ada risikonya. Itu coba kami address, jadi awareness soal security kami juga benamkan," terang Arga.

Arga mengatakan BRI ke depan akan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai bentuk serangan siber dan memperkuat kemanan digital, salah satunya dengan mempersiapkan belanja modal yang memadai.

"Termasuk dalam hal ini adalah mengalokasikan sebagian yang cukup signifikan dari anggaran kami untuk penguatan pengembangan keamanan digital, yang meliputi aspek teknologi, proses, dan people," ungkap Arga.

BRI menerapkan cybersecurity framework berbasis NIST (National Institute of Standards and Technology) sebagai dasar pengembangan keamanan digital dan menerapkan end-to-end security di semua layanan perbankan digitalnya.

Arga juga menyampaikan BRI membangun dan mengoperasikan multiple data centers untuk membangun resiliensi.

“Perseroan berharap insiden terkait keamanan digital belakangan ini segera berakhir dengan baik serta menjadi sebuah pembelajaran bersama, khususnya bagi BRI dalam mengelola risiko keamanan siber,” pungkas Arga. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler