jpnn.com, SURABAYA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyampaikan keprihatinan dan menyesalkan jatuhnya korban anak-anak akibat aksi terorisme di Surabaya.
Tragedi kemanusiaan tersebut, menjadi pelajaran penting bagi semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan.
BACA JUGA: Wanita Bercadar Diamankan, Suaminya Teman Perwira Densus 88
“Terutama kepala sekolah untuk mewaspadai agar jangan sampai ada korban dari anak-anak yang masih punya masa depan. Kejadian ini akibat dari doktrin yang menyesatkan, terutama pengaruh dari gerakan radikal dan teror,” kata Muhadjir, kemarin (14/5).
Dia juga mengimbau agar sekolah dan orang tua bisa menguatkan hubungan satu sama lain, sebagai bagian dari tripusat pendidikan dan penguatan pendidikan karakter (PPK).
BACA JUGA: PPGI Kecam Aksi Keji Teroris di Surabaya
“Makanya kami ingin sekolah punya data lengkap hubungan antara siswa dengan orang tua, dan hubungan orang tua dengan sekolah,” ujar Muhadjir.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu berharap bisa terjadi hubungan yang baik antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dan jika ada perilaku menyimpang, baik oleh siswa ataupun orang tua, bisa segera diketahui.
BACA JUGA: Jokowi Harus Minta Komitmen Pejabat Terkait Sikat Terorisme
Muhadjir menyatakan mengutuk peristiwa peledakan bom di Surabaya yang melibatkan anak-anak sebagai pelaku.
“Apapun alasannya, apapun keyakinannya, mengorbankan anak adalah suatu yang sangat dilarang di dalam ajaran apapun agamanya. Dan saya termasuk mengutuk apa yang telah terjadi itu, dan jangan diteruskan modus-modus yang sangat mengerikan ini,” tegasnya.
Muhadjir juga menjenguk EH, siswa yang menjadi salah satu korban peledakan bom. “Alhamdulillah kondisinya sudah sangat bagus, sudah bisa tersenyum, sudah bisa diajak ngobrol, mudah-mudahan bisa segera sembuh,” ucapnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mama Emi Ajak Warga Berani Katakan Tidak untuk Terorisme
Redaktur : Tim Redaksi