jpnn.com, KUPANG - Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emilia J Nomleni mengaku ikut prihatin dengan serangkaian teror belakangan ini, termasuk yang menyasar tiga gereja di Surabaya. Perempuan yang karib disapa dengan panggilan Mama Emi itu mengatakan, upaya melawan terorisme sudah menjadi tanggung jawab semua pihak.
Emi menyatakan, semua pihak harus berani menentang terorisme. "Katakan tidak untuk terorisme," ucapnya, Senin (14/5).
BACA JUGA: Detik-detik AKBP Roni Selamatkan Aisyah Putri, Histeris!
Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, terorisme jelas melanggar kemanusiaan. Aksi teror bom bertubi-tubi telah mencabik-cabik rasa kemanusiaan dan membuat masyarakat terluka.
“Kekerasan dalam bentuk apapun tidak boleh terjadi. Kalau terjadi, kita lawan, karena ini mencederai kemanusiaan," katanya.
BACA JUGA: Persib Tawarkan Tukar Status Laga dengan Persebaya
Karena itu Mama Emi mengharapkan seluruh lapisan masyarakat bisa sama-sama menjaga persaudaraan, persatuan dan solidaritas. Hal yang tak kalah penting adalah saling memperhatikan, terutama di lingkungan keluarga.
"Semuanya berawal dari keluarga. Keluarga berperan sangat besar dalam mendidik manusia agar bisa berguna bagi banyak orang. Tanpa pendidikan yang baik dalam keluarga, kekerasan dalam bentuk apapun akan sulit diberantas. Memberantas terorisme tak hanya menjadi tugas pemerintah, tapi semua keluarga di Indonesia," tegasnya.
BACA JUGA: Pernikahan Puji dengan Dita Oeprianto Tanpa Restu Orang Tua
Selain itu, Mama Emi juga meminta masyarakat tak menyebarkan foto atau video aksi teroris. Sebab, video dan foto aksi terorisme juga menjadi teror tersendiri bagi masyarakat.
"Foto-foto sadis maupun hoaks yang disebarluaskan justru memicu konflik horisontal. Dan ini tindakan yang tidak baik, sangat tidak baik, di dalam upaya kita bersama memelihara persatuan," katanya.
Untuk itu, Mama Emi juga mengimbau pemerintah agar bisa mengambil tindakan cepat dan tepat. Selain itu, dia juga mengajak masyarakat bisa menahan diri untuk tidak menyebarluaskan foto fan video terorisme.
"Mata rantainya cukup sampai di kita. Harus putus di kita. Dengan begitu, teror yang disebarluaskan tidak akan berpengaruh besar," tegas Cawagub NTT yang berpasangan dengan Marianus Sae itu.(jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sehari Sebelum Bom Bunuh Diri, Putra Dita Oeprianto Menangis
Redaktur : Tim Redaksi