jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bisa mencium modus-modus yang dilakukan beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memberangkatkan tenaga kerja dari Indonesia secara non prosedural ke timur tengah khususnya ke Arab Saudi.
Biasanya, mereka menggunakan visa ziarah yang sebenarnya tidak bisa digunakan untuk tenaga kerja Indonesia.
BACA JUGA: La Ode Ida Ditantang DPR agar Jadikan ORI Sebagai Social Engineering
"Para tenaga kerja ini masuk ke Riyadh menggunakan visa ziarah," kata Direktur Pemberdayaan BNP2TKI Arini Rahyuwati, yang beberapa hari lalu melakukan kunjungan kerja ke Riyadh.
Kata Arini, tentu saja masalah tersebut menambah persoalan bermigrasi. Khususnya yang terkait dengan program penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri.
BACA JUGA: Curiga JK Punya Agenda Tersembunyi
Arini mengaku pihaknya akan mencari solusi supaya tidak terjadi penyalahgunaan visa ziarah lagi. BNP2TKI akan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan terbitnya visa ziarah tersebut untuk memberikan kontrol dengan penuh tanggung jawab.
"Sehingga pemegang visa ziarah tidak dapat lagi melakukan penyalahgunaan. Dengan demikian modus pemberangkatan TKI secara non prosedural dapat ditekan, suyukur dapat dihilangkan sama sekali," harap Arini. (mas/jpnn)
BACA JUGA: Beri Keterangan Berbelit-belit, Dewie Limpo Disemprot Hakim
BACA ARTIKEL LAINNYA... Segera Lahir: Partai Golkar Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi