jpnn.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan pengetatan pemeriksaan kesehatan penumpang internasional di seluruh bandara yang dikelola.
Upaya ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Korona masuk ke Indonesia.
BACA JUGA: WHO Rapat Darurat Bahas Virus Korona
Pengetatan pengawasan dilakukan Angkasa Pura I bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melalui pengoptimalan penggunaan thermal scanner untuk mendeteksi peningkatan suhu tubuh penumpang.
Alat tersebut dipasang pada area kedatangan. Selain itu, pihaknya juga menerbitkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan untuk memonitor kesehatan penumpang.
BACA JUGA: Virus Korona Meneror Tiongkok Jelang Imlek
“Pengetatan pemeriksaan kesehatan penumpang ini merupakan langkah kami untuk mencegah masuknya virus Korona melalui wisatawan yang masuk ke Tanah Air, khususnya dari beberapa negara-negara yang telah terjangkit," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Bali dan Manado merupakan tujuan destinasi wisatawan terbesar asal China yang datang melalui bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I.
BACA JUGA: Awal Januari 2020, Angkasa Pura I Mulai Kelola Bandara Sentani Jayapura
Sepanjang 2019 lalu, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dilewati lebih dari dari 1,19 juta penumpang asal China. Sedangkan Bandara Sam Ratulangi Manado dilewati lebih dari 116 ribu penumpang asal China.
"Memasuki libur Tahun Baru Imlek ini, Bali dan Manado berpotensi mengalami peningkatan kunjungan wisatawan asal China sehingga perlu ditingkatkan kewaspadaannya," tutur Faik.
Jika terdapat penumpang yang teridentifikasi memiliki kondisi suhu tubuhnya di atas 38 derajat serta memiliki gejala umum batuk, demam, sesak napas, dan memiliki riwayat perjalanan penerbangan dari China, AP I akan langsung berkordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat untuk selanjutnya penumpang tersebut akan dilakukan penanganan khusus.
Virus Korona pertama kali mewabah di Wuhan-China dan telah menyebar ke beberapa negara di Asia seperti Thailand, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.
Orang yang terjangkit virus Korona menunjukkan gejala penyakit umum seperti demam, batuk, sesak napas.
Dalam kondisi lebih parah, virus Korona dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan angkut, gagal ginjal hingga menyebabkan kematian
“Kami mengimbau kepada setiap penumpang, khususnya bagi Warga Negara Indonesia yang akan bepergian keluar negeri dan yang akan pulang dari luar negeri, untuk mengikuti perkembangan virus Korona," ucap Faik.
"Kami ingatkan juga menggunakan masker yang menutupi hidung dan mulut, selalu mencuci tangan, menjaga kondisi kesehatan tubuh serta melaporkan kondisi kesehatan kepada pihak maskapai dan petugas di bandara jika dirasa memiliki gejala seperti virus Korona," imbuh Faik.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy