jpnn.com, SEMARANG - hari ini berkunjung ke sejumlah pusat perbelanjaan serta kantor pelayanan publik.
Bukan untuk belanja atau mengurus perizinan, Ganjar datang untuk memastikan kegiatan dijalankan di tempat-tempat keramaian itu seirin dengan rencana new normal yang akan diterapkan.
BACA JUGA: Lebaran dan Ramadan Selesai, Ganjar Perintahkan Rapid Test Corona Massal di Jateng
Memakai masker dan kaca mata google, Ganjar berkeliling ke beberapa kantor pelayanan seperti Samsat III online Hanoman dan kantor DPMPTSP Jateng.
Dia juga mengunjugi kantor bank dan blusukan ke pusat perbelanjaan seperti Paragon Mall, Mall Ciputra Simpanglima Semarang hingga Mall Matahari Semarang.
BACA JUGA: Ganjar Instruksikan Pemprov Bersiap-siap Menuju New Normal, Mal dan Swasta Menyusul
Di tempat-tempat yang dikunjunginya itu, Ganjar melihat praktik normal baru sudah mulai berjalan.
Di Samsat III online Hanoman, semua pengunjung yang datang wajib pakai masker, dicek suhu tubuhnya menggunakan thermal gun oleh petugas keamanan.
Saat antre di dalam ruangan, masyarakat juga tertib duduk di kursi yang sudah diatur sedemikian rupa dan tidak melanggar dengan menduduki kursi bergambar tanda silang.
Di bagian pelayanan Samsat, Ganjar juga melihat petugas sudah memasang tirai mika di depan pelayanan masing-masing.
Tirai itu diperuntukkan untuk menjaga agar petugas dan masyarakat terlindungi.
"Bagus ini, ada tirai penyekatnya. Jadi baik petugas atau masyarakat saling terlindungi. Ini kreatif, murah namun bermanfaat," kata Ganjar.
Hal serupa ditemukan Ganjar saat mengecek kantor DPMPTSP Jateng. Di tempat itu, protokol kesehatan juga dilakukan secara ketat.
Namun bedanya, karena hampir semua pelayanan bersifat online, tidak ada pengunjung yang antre mengurus perizinan di tempat itu.
Selain online, pihak DPMPTSP juga melayani pengurusan perizinan offline menggunakan jasa pengiriman.
Usai melihat kantor pelayanan, Ganjar langsung mengunjungi sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Semarang.
Saat Ganjar datang, pusat perbelanjaan itu masih sepi dan banyak gerai yang masih tutup.
Meski begitu, penerapan protokol kesehatan tetap sangat ketat, dengan pengecekan suhu tubuh, pemberlakuan jaga jarak, menyediakan tempat cuci tangan dan lainnya.
Beberapa pengunjung yang ada juga semua tertib memakai masker. Meskipun ada juga beberapa masyarakat yang memakai masker dengan dengan benar, hanya digantung di leher.
"Pakai maskernya yang benar. Jangan anggap sepele virus ini. Masker ini fungsinya untuk melindungi dari droplet teman anda. Itu yang dekat-dekat, ayo jaga jarak," tegur Ganjar melihat masyarakat yang tidak benar memakai masker atau duduk berdekatan di Ciputra Mal Semarang.
Para petugas di mal seperti satpam, penjaga pelayanan depan, kasir hingga penjaga gerai juga sudah melengkapi diri dengan masker dan penutup wajah atau face shield.
Ada pula beberapa gerai yang memasang tirai berupa mika atau kaca penghalang di depan pelayanan dan toko masing-masing sebagai pelindung.
"Saya senang karena hampir semuanya mulai menerapkan normal baru. Beberapa tempat sudah menyiapkan tempat antrian agar jaga jarak, sudah menggunakan face shield, kaos tangan dan lainnya. Bahkan di sejumlah toko sudah membuat tabir agar tidak berhubungan langsung dengan masyarakat," kata Ganjar.
Bahkan di kantor-kantor pelayanan, penerapan protokol kesehatan seperti itu sudah dilaksanakan sejak lama.
Nantinya, Ganjar mendorong penerapan hal serupa sampai tingkat bawah secara lebih masif.
"Ini adalah cara kita berlatih untuk hidup baru. Kebiasaan baru ini mesti dilakukan oleh masyarakat, pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan pakai sabun," terangnya.
Mau tidak mau, lanjut Ganjar, cara normal baru itu harus dilakukan di tengah pandemi saat ini sehingga, semua pelayanan bisa tetap berjalan dan ekonomi tetap menggelinding.
Meski tidak mudah, tetapi Ganjar meminta agar cara hidup normal baru itu harus dimulai saat ini. Semua harus berlatih untuk menjalani kehidupan baru itu.
"Cara yang cukup kreatif ini perlu dilakukan, sehingga ekonomi berjalan normal, masyarakat tetap terlayani dan semuanya bisa sehat. Maka saya minta, semua tempat keramaian dijaga ketat. Saya ingin semua berlatih untuk mengikuti kebiasaan baru, keluar rumah pakai masker atau face shield, kacamata lebih bagus. Jaga jarak dan rajin cuci tangan. Cara ini penting untuk memproteksi diri, saudara dan teman agar semuanaya bisa aman," tuturnya.
Sementara itu, General Manager Paragon Mal Semarang, Lie Jemmy mengatakan, penerapan new normal dengan protokol kesehatan yang ketat sudah dilakukan di Paragon.
Dari awal pintu masuk, semua pengunjung diperiksa satu-satu suhu tubuhnya.
"Pengunjung juga wajib pakai masker, kalau ada yang tidak pakai, kami jual di luar dan kalau tidak mau pakai kita larang masuk mall," katanya.
Dia juga telah membentuk tim keamanan yang patroli berkeliling. Tidak hanya kepada pengunjung, namun juga para karyawan toko di mall menjadi sasaran patroli untuk pakai masker dan jaga jarak.
"Kami sudah ketat terapkan protokol ini, demi pencegahan COVID-19," pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia