Cekal Waode, KPK Dicurigai Bagian dari Permainan

Sabtu, 10 Desember 2011 – 22:38 WIB

JAKARTA - Bukan sanjungan yang didapat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah menetapkan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Waode Nurhayati sebagai tersangka kasus dugaan korupsi anggaran tahun 2010 di Banggar DPRKPK justru dicurigai sebagai bagian dari permainan yang dikendalikan para politisi di Senayan.

Kecurigaan itu disampaikan Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI), Sebastian Salang

BACA JUGA: Soeharto Dinilai Paling Konsisten Jalankan Pancasila

Bukan tanpa alasan kecurigaan ini
Pasalnya, wanita asal Wakatobi, Sulawesi  Tenggara (Sultra) itu, belakangan justru ingin mengungkap kebobrokan di Banggar.

"Saya heran

BACA JUGA: PRD Diminta Ajukan Uji UU, Bukan Demo

Waode sudah jadi tersangka
Padahal dia ingin membongkar

BACA JUGA: Dokter Pribadi Nunun Datang ke KPK

KPK harus menjelaskan ke publik, mengapa Waode jadi tersangka dan dicekal," ujar Sebastian Salang saat diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (10/12).

Dikatakan Sebastian, jika KPK tidak memberikan penjelasan yang gamblang dengan dasar-dasar hukum yang kuat, maka persepsi negatif akan muncul"Jangan-jangan KPK merupakan bagian dari permainan politisi ini," cetus Sebastian.

Sebastian mengatakan, selama ini ada sejumlah politisi dan pejabat yang namanya sudah santer disebut terkait dengan dugaan permainan pengalokasian anggaran di BanggarNamun, mereka tetap aman-aman saja tak tersentuh KPK.

"Banyak tokoh yang sudah diperbincangkan, tapi tak diapa-apakan oleh KPK," kata Sebastian.

Sebelumnya diberitakan, Waode, politisi perempuan dari PAN itu, mengaku sangat siap kalau memang dirinya ditetapkan penyidik KPK sebagai tersangkaAnggota Komisi VII DPR bidang ESDM, Riset dan Lingkungan Hidup ini siap membongkar mafia anggaran”Semuannya akan saya jelaskan ke penyidik KPK maupun ke publikAkan saya bongkar mafia anggaran di Bangar DPR itu,” tegas Waode(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiba di KPK, Nunun Tertunduk Lesu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler