Celetuk Jokowi sambil Senyum: Pasti Ini yang Nanti Dijadikan Berita

Jumat, 20 Desember 2019 – 05:59 WIB
Presiden Jokowi dan Gubernur Kaltim Isran Noor saat membersihkan sepatunya yang kotor oleh lumpur tanah. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com - Rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninggalkan Gerbang Tol Samboja, di Kutai Kertanegara, dalam cuaca gerimis dan mendung pekat, saat menuju lokasi Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kecamatan Sepisau, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Selasa (17/12) lalu.

Laporan: M Fathra Nazrul Islam – Penajam Paser Utara

BACA JUGA: Kesaksian Penumpang Mobil Rombongan Menteri yang Nyaris Celaka saat Meninjau Ibu Kota Baru

Sore itu cuaca di Kaltim kurang bersahabat. Presiden Jokowi sudah disambut oleh langit mendung sejak kedatangan di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Kota Balikpapan.

Jokowi mengawali agenda kunjungannya hari itu dengan bertemu tokoh masyarakat setempat di sebuah restoran di Kota Balikpapan. Saat itu, mantan wali kota Solo ini ingin kulonuwun (permisi, red) untuk membangun IKN di provinsi tersebut.

BACA JUGA: Mobil Rombongan Menteri Nyaris Celaka saat Meninjau Ibu Kota Baru

Setelah pertemuan itu, Jokowi dan rombongan langsung menuju lokasi peresmian Tol Balikpapan - Samarinda (Balsam) di Gerbang Tol Samboja, dan meresmikan jalan bebas hambatan pertama di Kalimantan tersebut.

Selesai acara, sekira pukul 14.00 WITA, rombongan RI-1 bergerak menuju kawasan konsensi hak pengusahaan hutan (HPH) PT ICTI, di Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU yang menjadi lokasi pembangunan IKN.

BACA JUGA: PA 212 Minta Kapolri Idham Azis Tinggalkan Kebiasaan Buruk Era Tito Karnavian


Mobil yang ditumpangi Presiden Jokowi melewati jalanan berlumpur menuju lokasi IKN. Foto{ M Fathra Nazrul Islam/JPNN

Dalam rombongan presiden turut serta Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Manoarfa, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri LHK Siti Nurbaya, Mendagri Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Jubir Presiden M Fadjroel Rachman hingga tuan rumah, Gubernur Kaltim Isran Noor.

Mobil Toyota Land Cruiser V8 yang ditempeli pelat merah bertuliskan Indonesia, membawa Jokowi terus melaju menerabas jalanan beton rigit berliku mengarah ke PPU.

Ketika memasuki sebuah kawasan hutan, jalannya mulai menanjak. Kemudian menurun lagi begitu memasuki perkampungan. Di kampung-kampung yang dilewati, masyarakat sudah berjejer di kanan dan kiri jalan menyambut kedatangan Jokowi.

Rangkaian kendaraan yang diperkirakan lebih dari 1 kilometer itu pun terus bergerak berkejaran dengan awan mendung yang kian menghitam. Hingga sekitar 1 jam kemudian, rombongan tiba-tiba berhenti di Kantor Kecamatan Sepisau untuk rehat sejenak.

Warga yang tadinya berjejer di pinggiran jalan tiba-tiba berlarian menuju kantor kecamatan tersebut. Ada yang menggendong anak sembari memegang smart phone. Banyak juga anak-anak berseragam sekolah. Mereka berharap bisa melihat Jokowi dari dekat.

Mobil Rombongan Menteri Mogok di Tepi Jurang

Sekitar 10 menit di sana, kendaraan kembali bergerak. Hujan sudah turun meski tidak begitu deras. Di luar terdengar sayup-sayup suara azan ashar. Kendaraan terus melaju sampai kemudian berhenti di sebuah jalan berlumpur.

Saat kendaraan mini bus yang saya tumpangi berhenti, di kejauhan tampak mobil yang membawa Presiden Jokowi sudah berada di atas perbukitan gundul. Jalannya menanjak cukup tajam dengan jurang di bagian kanan.

Nah, saat itulah salah satu mobil mini bus yang ditumpangi rombongan menteri Kabinet Indonesia Maju, berhenti di tengah tanjakan yang menikung ke kanan. Kendaraan berwarna putih itu sempat mundur beberapa meter. Nyaris celaka karena posisinya lebih dekat ke jurang.

Beberapa menit setelahnya, para pembantu Jokowi pun keluar dan berjalan kaki sampai ke atas. Anggota Komisi V DPR Irwan Fecho yang berada di mobil tersebut mengatakan bahwa pengemudinya salah mengambil jalan dan tidak melakukan ancang-ancang sejak dari bawah.

"Itu driver-nya saja salah ngambil. Kebetulan saja posisinya dekat di pinggir (jurang), karena mundur kan. Kalau orang Jakarta, ya paniklah," ucap legislator asal Kaltim ini.

Bagian ekstrem itu belum selesai. Para menteri kemudian pindah ke kendaraan lain untuk melanjutkan perjalanan. Sedangkan mobil Jokowi terus melaju melewati jalan bergelombang dan berliku.

Tak sampai 1 km, rangkaian kendaraan di belakang mobil presiden “ditahan” oleh Paspampres. Tidak semua boleh melanjutkan ikut mengiringi mobil Presiden Jokowi. Termasuk satu mobil cadangan untuk Jokowi.

Rombongan wartawan dari Jakarta yang ikut dalam rangkaian pun hanya sebagian yang sampai ke lokasi IKN yang berjarak sekitar 6 km lagi.

Selain rombongan menteri, beberapa pewarta foto dan kameraman TV yang dibawa ke lokasi menggunakan mobil double cabin milik TNI dan pemerintah daerah. Salah satunya reporter jpnn.com. Cuaca pun ketika itu masih hujan.

Medan yang dilewati masih sama. Jalannya berkelok-kelok dan naik-turun. Di sebelah kanan jalan, pohon akasia menjulang tinggi. Sedangkan di kiri jalan, sebagian besar lahan gundul. Ada juga yang baru ditanami akasia. Konturnya bergelombang karena berupa perbukitan.

Sore itu, suasana menuju lokasi IKN tampak indah karena di kejauhan. Ada awan putih tipis yang menggantung di atas perbukitan yang akan dibangun menjadi IKN. Hal itu terlihat jelas dari ketinggian Bukit Sudharmono, titik di mana Jokowi berada.

Menurut suami Iriana itu, pusat pemerintahan IKN baru akan dibangun di ketinggian tersebut. Termasuk Istana Kepresidenan. Sejauh ini, total lahan yang disiapkan mencapai 256 ribu hektare termasuk kawasan cadangan.

"Kemudian yang akan dijadikan kawasan ibu kota itu 56 ribu hektare. Untuk kawasan pemerintahnya 5.600 hektare. Kira-kira titiknya ada di sini, tapi istana di mana, nanti yang akan menentukan adalah urban planner," ucap Jokowi usai peninjauan di lokasi. Itu adalah kunjungan pertamanya setelah PPU dan Kukar diputuskan sebagai IKN.

Sekitar 40 menit berada di lokasi itu, Jokowi pun kembali ke Balikpapan melewati jalan yang sama. Di dalam mobil ada Gubernur Isran Noor menemani Kepala Negara. Sekitar 2 km berjalan, kendaraan berpelat Indonesia itu mendadak berhenti di ketinggian.

Saat itu, Jokowi turun dari mobil diikuti oleh Isran. Mereka berjalan ke gundukan tanah yang berada persis di sisi kanan jalan. Keduanya lantas memandang hamparan kawasan perbukitan yang akan dibangun jadi IKN. Lokasinya masih kelihatan dari titik itu.

Di sana, Jokowi dan Isran tampak berbincang-bincang. Sesekali mereka menunjuk ke satu titik di kejauhan. Sebelum naik ke mobil dan meneruskan perjalanan pulang, Presiden sempat memperhatikan sepatunya yang kotor oleh lumpur tanah.

Jokowi kemudian membersihkan tanah yang mengotori sepatunya dengan cara menggosokkan sepatu tersebut ke rumput. Begitu juga Isran. Keduanya sama-sama melihat sepatu masing-masing yang dikotori tanah perbukitan itu.

Saat akan kembali ke mobil, kakek dari Jan Ethes, Sedah Mirah, dan La Lembah Manah itu sempat menceletuk kepada jurnalis yang mengamati aksinya membersihkan sepatu, sembari tersenyum.

"Pasti ini yang nanti dijadikan berita," ucap Jokowi sembari tersenyum. Isran dan beberapa wartawan pun ikut tertawa mendengar celetukannya.

Jokowi dan Isran akhirnya kembali naik ke mobil. Perjalanan dilanjutkan hingga ke sebuah musala di dekat perkampungan di Kecamatan Sepisau. Saat itu waktu Magrib sudah masuk. Rombongan pun turun untuk bersih-bersih dan beribadah. Dari sini, perjalanan kembali ke Balikpapan dilanjutkan sekitar Pukul 19.30 WITA.

Tahapan Pembangunan IKN

Dalam sesi dialog dengan jurnalis di Balikpapan, Presiden Jokowi menerangkan tahapan pembangunan IKN yang akan berproses mulai 2020 mendatang. Di mana pada Januari tahun depan, Badan Otorita yang akan mengelola IKN ditargetkan sudah terbentuk.

Selanjutnya, pemerintah akan mengajukan RUU Omnibus Law yang berkaitan dengan ibu kota negara. Sekitar 14 UU akan direvisi sekaligus dan ditargetkan selesai dalam waktu 3 bulan.

"Terkait ibu kota seingat saya ada 14 undang-undang di-Omnibus Law, tiga bulan setelah Januari selesai. Bulan enam DED (detail engineering desaign-red) sudah rampung karena akhir bulan ini gagasan besar untuk desain sudah ada," terang Jokowi.

Setelah itu, prosesnya dilanjutkan dengan land clearing dan pembangunan infrsatruktur dasar. Gedung-gedung pemerintahan sendiri direncanakan mulai dibangun awal 2021 hingga 2023, paralel dengan transportasi umum, fasilitas air baku, dan kelistrikannya.

Untuk pembangunan klaster lain seperti pendidikan, kesehatan, riset inovasi, hingga BUMN dan kawasan bisnis dan semi bisnis, akan dilakukan paralel dengan skema KPBU dan investasi swasta.

"Kira-kira gambaran besarnya itu. Tidak ada klaster indusri, tidak ada pabrik, harus ditekankan," tandas Jokowi. (fat/jpnn)

Jokowi Bolehkan Ekspor benih lobster? :

 


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler