Cemburu, Pacar Dibunuh dan Dikubur

Rabu, 20 Februari 2013 – 06:19 WIB
TASIK – Mengaku karena cemburu, Herdi (26), warga Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya membunuh Seli (40), pacarnya di Asrama Nyantong, Paledang, Tawang, Kota Tasik Minggu (10/2).Dia memukul sang kekasih bermata sipit itu menggunakan besi dan mencekiknya.

Selang sehari, Herdi membawa jasad sang pacar dari Kota Tasik ke tepi Pantai Cipatujah sejauh 74 kilometer. Pria kurus itu pun menguburkan jasad janda beranak dua itu di pinggir laut Cipatujah.

Secerdik-cerdiknya Herdi menyembunyikan pembunuhan Seli, Satuan Reskrim Polres Tasikmalaya Kota memang lebih cerdik. Delapan hari setelah pria itu menghabisi Seli, Senin (18/2) malam, korps busur panah berhasil mengungkap perbuatan pemuda kurus itu. Herdi yang sudah ditahan karena kasus penipuan, saat itu, mengaku telah menghabisi sang pacar karena cemburu.

Polisi kemudian bergerak cepat. Mereka membongkar kuburan Seli. Selasa (19/2) sore jasad Seli pun sudah diotopsi di RSUD Kota Tasikmalaya.  Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP H Iwan Imam Susilo SIK, MH mengaku belum mendapatkan hasil otopsi dokter forensik secara tertulis. “Secara tertulis belum tapi baru secara lisan,” kata dia tadi malam.

Tapi menurut penjelasan dokter secara lisan, kata kapolres, ditemukan dua penyebab yang memungkinkan korban meninggal dunia. “Penyebab kematiannya ada dua, cuma yang menyebabkan kematian itu yang mana dulu, apakah dicekik atau dipukul,” tambahnya.

Karena dari hasil otopsi itu, kata dia, terdapat dua luka. “Yaitu luka di leher akibat dicekik dan patah ditengkuk akibat dipukul dengan benda tumpul,” susulnya sambil mengatakan dua tempat luka itu berkesesuaian dengan pengakuan perbuatan tersangka yang memukul leher dan mencekik leher korban. “Kalau (hasil) secara tertulis nanti minggu depan,” tandasnya.

Sebelum kapolres memberikan jawaban seputar hasil otopsi jasad Seli, di Mapolres Tasikmalaya Kota, kemarin, Herdi mengaku membunuh Seli di di Jalan Asrama Nyantong Kampung Paledang Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya atau rumah Seli.

Sebelum membunuh, dia dan sang kekasih cekcok. Penyebabnya, Herdi cemburu karena korban menceritakan mantan pacarnya. Dari situ, timbul kecemburuan dalam diri Herdi.

Dia membunuh korban karena sangat mencintai Seli. ”Makanya saya berbuat seperti itu, karena saking cemburunya. Beberapa kali korban ketemuan dan bicarakan mantan-mantannya,” terangnya.

Dikatakannya, setelah pertengkaran itu, korban dan dirinya saling cekik hingga korban dipukul menggunakan besi olehnya.  ”Saya pukul pakai besi. Tidak meninggal, tapi Seli sempat berusaha melawan. Tapi akhirnya saya cekik lagi hingga akhirnya tewas,” akunya. ”Kira-kira kejadiannya sekitar jam 23.00 atau jam 00.00 lah,” katanya.

Mengetahui itu, Herdi membawa jasad Seli ke lantai dua. Di sana korban dibaringkan di tempat tidur. Sementara, dia kembali lagi ke lantai bawah. Dia membersihkan sisa darah yang.

Setelah dirasa bersih, sekitar pukul 04.30, Senin (11/2) Herdi keluar rumah menggunakan motor metik milik Seli. Sementara jasad korban dibiarkan di TKP. ”Saya langsung ke kosan teman di sekitar rumah sakit,” akunya.

Tak hanya motor, barang-barang korban yang lain pun seperti handphone dan barang elektronik lainnya pun dibawa. ”Saya bawa barang-barangnya tadinya untuk menghilangkan jejak,” akunya.

Baru, sekitar Selasa (12/2) subuh, tersangka kembali lagi ke rumah korban. Dia menggunakan mobil rentalan. ”Saya bungkus (jasad Seli, red) pakai sprei dan saya angkat ke mobil,” terangnya.

Setelah itu, korban dibawa ke wilayah Cikijang Desa Cipatujah Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Tersangka pun mengubur korban di pinggir pantai di wilayah itu.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Iwan Imam Susilo SIK, MH mengatakan terungkapnya kasus pembunuhan tersebut berawal dari laporan keluarga. Keluarga saat itu mengaku telah kehilangan Seli selama tiga hari. ”Kemudian dari kepolisian melakukan pengembangan dan berdasarkan informasi dari keluarga korban, korban sendiri memiliki hubungan dengan seorang lelaki yang bernama Herdi. Mereka ada hubungan asmara,” ujarnya, Selasa (19/2).

Selanjutnya, dilakukan penyelidikan. Kebetulan, tersangka sebelumnya memiliki persoalan kaitannya dengan penipuan. Setelah diinterogasi, akhirnya terungkap.
”Terkait kehilangan korban ternyata dilakukan tersangka. Setelah diinterogasi tersangka mengaku korban telah dibunuh dan barang-barangnya diambil dan mayatnya dikubur di tempat yang cukup jauh,” katanya.

Dikatakannya, berdasarkan keterangan tersangka kepada petugas pembunuhan berawal dari cekcok. Diduga masalah asmara. Setelah itu, kemudian korban dicekik sementara korban membalas dengan mencakar tersangka. ”Bekas cakaran itu juga masih ada pada tubuh tersangka,” imbuhnya.

Selanjutnya, tambah kapolres, korban dipukul dengan besi di bagian kepala. ”Setelah itu, korban ditekan lagi dengan batang besi tersebut. Selang beberapa hari, kemudian korban membawanya ke Cipatujah,” terangnya. Atas kejadian itu tersangka dijerat dengan pasal 338 jo 351 ayat 3 dan atau 363 KUHP dengan ancaman kurungan maksimal 15 tahun penjara. (mg7/dem)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum Polisi Aniaya Tetangga Karena Jeruk

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler