Oknum Polisi Aniaya Tetangga Karena Jeruk

Selasa, 19 Februari 2013 – 09:38 WIB
BANDAACEH--Seorang petugas medis RSU Langsa jadi korban kebiadaban oknum Polres Langsa. Tanpa alasan yang jelas, pelaku menghajar korban sampai babak-belur. Akibatnya selama 17 hari menjalani perawatan di rumah sakit, Abdullah (30) tak bisa bicara dengan siapapun. Sementara pelaku  kini dalam proses penyelidikan tanpa eksekusi penahanan oleh institusi kepolisian.

Terkait naas yang menimpa Abdullah tersebut, Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Gustav Leo menyatakan keprihatinannya, Senin (18/2) siang. "Memang ada pemukulan itu, dilakukan oleh anggota kita berpangkat Aipda. Kasusnya sedang dalam proses di Polres Langsa. Kita akan kawal perkaranya sampai tuntas. Seharusnya sebagai anggota polisi, ia harus mengayomi dan melindungi, bukan menyakiti masyarakat," tegas Gustav.

Dilanjutkan Gustav lagi, anak buahnya tersebut memang sulit mengontrol emosi.  "Antara korban dan pelaku sudah empat tahun saling bertetangga. Menurut keterangan saksi di lapangan, anggota itu sulit mengontrol emosi di lapangan. Saya sudah perintahkan Kapolres untuk menindaklanjuti kasus tersebut," tandas Kabid Humas.

Sementara itu saat disinggung mengenai aksi bar-bar anak buahnya tersebut, Kapolres Langsa AKBP Hariadi yang dihubungi Metro Aceh (Grup JPNN) mengakui peristiwa tersebut.

“Pelakunya sudah diproses secara disiplin dan sedang menunggu hukuman sidang,” kata AKBP Haradi SH, SIK.

Lebih lanjut menjelaskan perkara  ini adalah urusan keluarga di kampung antara pelaku dan korban. Namun ia akan di proses oleh polres karena status pelaku sebagai anggota polisi. Saat ini pelaku hanya bertugas di dalam lingkungan polres saja dan tidak dibenarkan untuk bertugas keluar.

“Ia masih berpakaian dinas dan sudah dicopot senjatanya, tinggal menunggu hasil sidang,” ucapnya.

Di lokasi terpisah, Metro Aceh yang menjenguk korban melihat Abdullah terkapar tak berdaya di rumah sakit Zainul Abidin, tepatnya di ruang Serune II kamar 7. Salah seorang staf medis di lokasi membenarkan, bahwa pemuda yang bertugas di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Langsa ini, dalam kondsi trauma.

"Jangankan kepada orang lain, kepada keluarganya sendiri ia tak bisa bicara. Kondisinya mengalami trauma dan tekanan batin berat," terang sumber Metro Aceh.

Seperti diketahui, Abdullah menjadi sasaran penganiayaan seorang oknum polisi. Pasalnya, korban membuang ampas jeruk saat oknum polisi melintas, lalu menyangka dirinya meludah.

Abdullah sehari-hari diketahui bekerja di Instalasi Gizi, Rumah Sakit Umum Langsa. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Keluarga korban juga mengatakan bahwa Abdullah sempat tidak sadarkan diri selama satu hari. Namun setelah menjalani perawatan selama dua hari, diperbolehkan pulang.

Karena kondisinya makin memburuk, keluarga berinisiatif untuk membawa Abdullah ke RSU Zainal Abidin. Pasalnya, sampai hari ke-17 usai pemukulan, pegawai medis tersebut masih belum bisa berbicara.

Muhammad Ikbal, salah seorang saksi mata mengatakan awal insiden ketika korban tengah duduk bersama rekan-rekannya usai pulang kerja. “Dia makan jeruk. Pas makan isi yang keempat, tertelan biji jadi dia buang ampasnya ke tanah. Jadi kebetulan oknum polisi selaku tetangga mereka juga lewat. Menyangka Abdullah sengaja meludah, ia pun naik pitam,” jelas Ikbal.Pelaku langsung berbalik dan menghampiri pemuda itu. Tanpa berkata-kata langsung menghajar Abdullah hingga babak-belur.(yanti)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji PNS Kemenpera Dicuri

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler