jpnn.com, BINJAI - Pembunuhan sadis terhadap seorang janda anak satu di Kota Binjai, Sumatera Utara (Sumut) akhirnya berhasil diungkap kepolisian.
Perbuatan itu diduga dipicu sakit hati dan cemburu. Korban bernama Indri Lestari, 30, ditemukan tewas dalam kondisi tanpa busana di rumah kakaknya, Kompleks Royal Wahidin, Jalan Danau Batur Sumber Mulyorejo, Kota Binjai, Minggu (21/10).
BACA JUGA: Sadis, Satu Keluarga Tewas Dibantai di Samosir
Di tubuh korban terdapat banyak luka tusukan mulai dari leher, dada, kelamin, hingga perut korban.
“Ada 18 luka tusukan di sekujur tubuh korban,” ujar Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, Rabu (24/10).
BACA JUGA: Sadis, Para Korban Diikat Lalu Dibuang Hidup-hidup ke Sungai
Kapolda mengatakan, pembunuhan itu dilakukan teman prianya, Sofyan Wahid, 39. Pelaku ditangkap di Dusun II, Desa Pematang Cermai, Serdang Bedagai, Minggu (21/10) malam.
“Sementara motif pelaku membunuh koban karena sakit hati dan cemburu korban memiliki hubungan dengan orang lain,” jelas Agus.
BACA JUGA: Apa Motif Pembunuhan Sekeluarga di Deliserdang?
Kapolda mengatakan kasus itu berawal ketika Sofyan yang masih memiliki istri mengajak korban bertemu di Binjai, Sabtu (20/10).
“Kemudian, pelaku menjemput korban menggunakan sepeda motor di Simpang Kilometer 18 Binjai pada Minggu (21/10),” kata Irjen Agus.
Kemudian mereka menuju rumah kosong milik kakak korban di Komplek Royal Wahidin Jalan Danau Batur, Lingkungan X, Kelurahan Sumber Mulyorejo. Di lokasi itu terjadi percakapan yang berujung cekcok.
“Cekcok karena tersangka tidak memenuhi permintaan korban uang Rp 2 juta untuk membayar cicilan di pegadaian,” katanya.
Tersangka kemudian membujuk korban. Namun korban tetap tidak terima dan berkata bahwa korban tidak mau lihat tampang tersangka lagi.
Korban kemudian, mengambil sebilah pisau yang ada di bawah laci dan menghunuskan ke arah tersangka. Melihat tindakan korban, tersangka marah.
Sambil membentak korban, tersangka coba meraih pisau tersebut dengan tangan kirinya. Sehingga jari telunjuk dan jari tengah serta jari manis tangan kiri tersangka mengalami luka gores.
“Tersangka terus berusaha merebut pisau. Saat terjadi perebutan pisau, tersangka mengarahkan pisau ke perut korban sehingga perut korban tertusuk. Akibatnya, korban jatuh telentang di tempat tidur,” ujarnya.
Pergumulan perebutan pisau terus terjadi. Tersangka kembali menusuk korban untuk kedua kalinya di bagian payudara sebelah kiri. Akhirnya, tersangka berhasil meraih pisau dari tangan korban.
Meski mendapat banyak luka tusukan, korban berusaha lari ke ruang tamu sambil menjerit minta tolong. Tersangka mengejar lalu menusuk leher dan kemaluan serta punggung korban.
Warga yang mendengar teriakan korban sempat mendekat. Namun, pelaku meminta warga pergi karena tidak terjadi apa-apa. Setelah warga pulang, pelaku membersihkan dan membereskan kondisi rumah. Dia kemudian pergi meninggalkan korban.
Kepada polisi, tersangka mengaku kesal lantaran korban memiliki kekasih lain. Suasana semakin diperparah dengan permintaan uang dari korban.
“Sebenarnya saya tidak berniat jahat, tapi karena korban menyerang, saya mencoba menyelamatkan diri,” ungkapnya.
Apakah sebelum membunuh korban pelaku sempat melakukan hubungan intim? “Tidak ada kami melakukan itu sebelum dan sesudah korban tewas,” ungkapnya.
Diketahui dari hasil autopsi terhadap jenazah korban, polisi menemukan ada bercak sperma selain 18 luka tusuk di tubuh korban. (dvs/ala)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dalang Pembunuhan Sekeluarga di Deliserdang Tewas Ditembak
Redaktur & Reporter : Budi