jpnn.com, NEW YORK - Tak hanya pengguna media sosial saja yang geram terhadap iklan politik di laman Facebook, rupanya para pegawai platform itu juga melakukan protes besar-besaran.
Selama sebulan terakhir lebih dari 250 karyawan Facebook telah menulis surat yang ditujukan kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg dan pejabat lainnya terkait kebijakan iklan politik di platform itu.
BACA JUGA: Gara-Gara Unggahan Facebook, Muslim Bangladesh Bentrok dengan Polisi
Dilaporkan Engadget, Selasa (29/10), dalam surat yang diperoleh The New York Times itu menyebutkan, para karyawan berpendapat bahwa membiarkan informasi yang salah ditampilkan di Facebook bisa meningkatkan ketidakpercayaan di Facebook dan merusak intergritas platform itu.
Para pegawai Facebook merekomendasikan enam cara untuk memperbaiki situasi. Termasuk di antaranya menahan iklan politik dengan standar yang sama dengan iklan lainnya, membatasi penargetan iklan politik dan kebijakan yang lebih jelas secara umum.
BACA JUGA: Anak Durhaka! Jual Ibu yang Sakit Lewat Facebook, Rp 10 Ribu
"Informasi yang salah memengaruhi kita semua. Kebijakan kita saat ini tentang memeriksa orang di kantor politik, atau mereka yang mencalonkan diri merupakan ancaman terhadap apa yang FB maksudkan. Kami sangat menentang kebijakan ini sebagaimana adanya," tulis surat yang dibuat oleh karyawan Facebook.
"Itu tidak melindungi suara, tetapi sebagai gantinya memungkinkan politisi untuk mempersenjatai platform kami dengan menargetkan orang-orang yang percaya bahwa konten yang diposting oleh tokoh-tokoh politik dapat dipercaya," sambungnya.
BACA JUGA: Facebook Mulai Uji Coba Hapus Jumlah Like dan Video View, Kamu Setuju?
Hal serupa pernah dilakukan karyawan Google yang juga pernah melontarkan tentang kebijakan perusahaan dan karyawan Amazon yang keluar karena kebijakan. tidak baik.
Perbedaan pendapat internal seperti ini cukup jarang terjadi di Facebook.
Hal ini juga bisa dilihat sebagai kemunduran dalam upaya baru-baru ini perusahaan untuk menyarankan bahwa hal-hal di bawah kendali.
Di ketahui, dalam beberapa tahun terakhir Facebook terus mendapat kecaman dari warga dunia karena mengizinkan politikus menjalankan iklan yang berisi hoaks dan ujaran kebencian. Hal ini tentunya merupakan sebuah masalah yang tidak bisa dianggap enteng. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian