jpnn.com, JAKARTA - Penurunan 7.95% untuk Bitcoin, Saatnya ‘Serok’ Lagi
Bitcoin (BTC) mengalami penurunan signifikan pasca pengumuman interest rate Amerika Serikat. Pada Senin, 29 Juli 2024, harga Bitcoin berada di sekitar level $70,000.
BACA JUGA: PINTU Jadi Pedagang Kripto Pertama di Indonesia yang Dapat Lisensi Penuh
Namun, pada Jumat, 2 Agustus 2024, harga Bitcoin turun di bawah level $64,470 dan mencatatkan penurunan sekitar 7.95%.
Penurunan ini telah melikuidasi pasar Bitcoin senilai $38,83 juta pada 31 Juli 2024.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Perluas Program Kartini Tani Hingga ke Banyuwangi
Penurunan ini juga berdampak pada altcoin lainnya, salah satunya Ethereum yang kini diperdagangkan di angka $3,149.40, turun kurang lebih 7,2% di dalam periode yang sama.
CEO INDODAX, Oscar Darmawan mengatakan penurunan harga Bitcoin merupakan bagian dari koreksi pasar yang lebih luas.
BACA JUGA: 4 Tahun Perkokoh Budaya AKHLAK, TASPEN Gelar Culture Festival
“Dalam jangka pendek, volatilitas seperti ini dapat menjadi hal yang umum, terutama setelah kenaikan harga yang tajam. Namun, penting untuk melihat koreksi ini sebagai peluang untuk kembali mengatur strategi investasi," ujarnya.
Dia menambahkan meskipun saat ini harga Bitcoin mengalami tekanan, posisi harga masih menunjukkan potensi bullish jangka panjang.
Investor harus melihat ini sebagai kesempatan untuk mengevaluasi posisi mereka.
“Jika Bitcoin dapat kembali mempertahankan level harga di atas $70,000 dan menembus resistensi yang lebih tinggi, maka akan ada potensi kenaikan harga yang signifikan. Pasar kripto tetap dinamis dan investor harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan cepat,” tuturnya.
Oscar juga mengajak para investor untuk ‘serok’ Bitcoin sebagai peluang investasi. Tetapi, tentunya harus siap dengan resiko jika terjadi penurunan seperti sekarang.
Dia mengindikasikan bahwa saat ini merupakan waktu yang baik untuk menambah posisi di Bitcoin, mengingat historis potensi keuntungan jangka panjang yang ada.
Untuk memanfaatkan volatilitas pasar dan mengoptimalkan investasi dalam Bitcoin dan Ethereum, INDODAX menawarkan fitur ‘Investasi Rutin’ dengan teknik investasi Dollar Cost Averaging (DCA).
Fitur ini memungkinkan investor untuk membeli aset kripto secara berkala dengan jumlah tetap, mengurangi dampak fluktuasi harga jangka pendek dan membantu membangun portofolio kripto dengan cara yang terencana.
Selain fitur ‘Investasi Rutin,’ INDODAX juga memiliki fitur ‘Earn.’ Fitur ‘Earn’ memudahkan pengguna untuk mendapatkan keuntungan melalui staking.
Pengguna bisa melakukan staking Ethereum di INDODAX dalam periode tertentu, dan memperoleh imbalan berupa Staking Rewards.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada