jpnn.com, TASIKMALAYA - Muslim di seluruh Indonesia diharapkan bersatu untuk mewujudkan kebangkitan Islam. Umat juga harus waspada dan berani menangkal paham-paham yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
Dua hal tersebut menjadi fokus dari dakwah Wakil Ketua DPP Persatuan Islam (Persis) Ustaz Jeje Zaenudin dan Ketua GNFP MUI Ustad Bachtiar Nasir dalam acara tablig akbar di halaman Pondok Pesantren Persis 32, Kampung Panyusuhan, Desa Pakemitan Kidul, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (18/3).
BACA JUGA: Ibu Muda Pembuang Bayi Kena Pasal Pembunuhan Berencana
Ustaz Jeje mengungkapkan, saat ini umat Islam sedang dalam keadaan lemah. Karenanya, dia mengajak seluruh umat bersatu.
Menurut dia, masalah yang muncul saat ini disebabkan perpecahan di kalangan umat Islam itu sendiri. “Maka kita persatukan kaum muslim karena umat Islam harus bersatu,” ungkap Ustaz Jeje.
BACA JUGA: Sekda Pastikan Honorer K2 Diberi SK Penugasan
Dia juga mengingatkan kembali pentingnya menjaga silaturahmi antarkaum muslimin. Persaudaraan harus selalu dijaga agar semua persoalan bisa diatasi dengan mudah dengan cara musyawarah. Sebagaimana yang diajarkan dalam Alquran.
“Ketika ada masalah, Islam menganjurkan untuk berislah dengan cara musyawarah,” tuturnya.
BACA JUGA: GNPF-MUI: Cegah Penista Agama Kembali Memimpin Jakarta
Tasikmalaya yang memiliki jargon kota santri diharapkan bisa menjadi pelopor dalam membangun kejayaan umat Islam dengan damai.
Sebab, kedamaian dan ketentraman merupakan bentuk kemenangan umat Islam. “Ini modal kita untuk kejayaan umat Islam,” katanya.
Ketua GNFP MUI Ustaz Bachtiar Nasir menjelaskan, umat Islam dituntut untuk selalu berprasangka baik supaya tercipta suasana yang nyaman.
“Sebagai umat Islam harus berpikiran positif, untuk kemenangan umat Islam,” terangnya.
Dia menilai banyaknya warga yang menghadiri tablig akbar kemarin, merupakan bukti bangkitnya umat Islam.
Umat Islam pun diharapkan bisa menangkal semua yang menggangu kebangkitan tersebut. Baik yang datang dari luar maupun dari dalam.
“(Seperti) munculnya simbol-simbol komunis dan aliran sesat. Revolusi sekarang juga, lailahailalloh syahadat kita perkuat lagi,” ujar dia.
Berdasarkan pantauan Radar, tabligh akbar dihadiri sejumlah unsur muspika, para pimpinan pondok pesantren, ormas islam dan lainnya. Total jamaah yang hadir dalam tablig akbar itu lebih dari 10.000 orang. (rga)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Islam Moderat Indonesia Modal Tangkal Paham Radikal
Redaktur & Reporter : Adil