jpnn.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman tak mau buang-buang waktu meladeni wacana yang mengaitkan video game Player Unknown's Battle Ground (PUBG) dengan aksi terorisme. Menurut dia, hal semacam itu tidak perlu diperdebatkan.
"Percayalah, apakah ada game online seperti itu atau tidak, orang-orang ekstremis masih akan tetap melakukan tindakan kekerasan," katanya dilansir dari Straits Times beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: MUI : Kalau PUBG Bikin Seseorang Menjadi Teroris, Itu Tentu Dilarang
BACA JUGA: MUI : Kalau PUBG Bikin Seseorang Menjadi Teroris, Itu Tentu Dilarang
Syed Saddiq juga meyakini game online tidak ada hubungannya dengan kekerasan yang terjadi di Selandia Baru. Dia berpandangan, menyalahkan video game hanya akan mengalihkan publik dari masalah sebenarnya.
BACA JUGA: Masyarakat Diminta Masukan untuk Fatwa Haram Gim PUBG
“Apakah itu berarti bahwa kita harus melarang semua game dengan elemen penembakan? Saya pikir penembakan di Christchurch lebih besar dari itu," ujar dia.
"Bahkan sebelum ada PUBG, tindakan semacam ini sudah terjadi," lanjutnya. Syed Saddiq juga mengatakan, tindakan teror semacam itu harus dikutuk oleh dunia.
BACA JUGA: Waduh! 10 Siswa Main Gim PUBG Mobile Malah Ditangkap Polisi
Sebelumnya, dikatakan bahwa penembakan di Christchurch yang disiarkan langsung oleh teroris menyerupai permainan PUBG.
Selain Indonesia, berapa kota di India berencana untuk melarang permainan ini, setelah muncul kekhawatiran tentang kemampuannya untuk mempengaruhi orang untuk bertindak dengan kekerasan. (jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayo Daftar! Turnamen PUBG Mobile 2019 Berhadiah 2 Juta Dolar Kembali Dibuka
Redaktur & Reporter : Adil