Cerita Amir, Nelayan yang Menikmati Konvesi BBM ke LPG Subsidi: Tidak Was-was Melaut saat Hujan

Jumat, 09 Juli 2021 – 17:29 WIB
Amir Fauzi nelayan asal Cilacap, Jawa Tengah yang mendapatkan manfaat dari program konversi BBM ke LPG subsidi. Foto: Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Jauh sebelum adanya program Konversi BBM ke LPG, Amir Fauzi, seorang nelayan di Kampung Cisumur, Gandrungmangu, Cilacap harus mengeluarkan biaya BBM antara Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu setiap harinya.

Uang tersebut untuk membeli 5-6 liter BBM yang digunakan untuk melaut sejauh kurang lebih enam kilometer dari bibir pantai.

BACA JUGA: Alhamdulillah, DIY Kembali Terima Penyaluran Oksigen dari Pertamina Group

Pada Juni 2021, ayah dua anak ini mendapatkan bantuan LPG 3 kilogram bersubsidi dan mesin konverter kit. Berbekal bantuan mesin ini, ia tak lagi membeli BBM, tapi membeli gas LPG dengan harga eceran Rp 20 ribu hingg Rp 22 ribu per tabung.

Berkat konversi ke LPG, biaya operasional melaut pun jauh lebih hemat, hanya sepertiga dari biasanya.

BACA JUGA: Cerita Miska Feryansyah, Mengantarkan ISO Tank Pertamina untuk Pasokan Oksigen Penanganan Covid-19

“Beli satu tabung LPG juga tidak habis sekali melaut, pas pulang ada gasnya masih ada. Jadi benar-benar irit, lebih hemat,” ujar Amir.

Menurut Amir, tak hanya hemat, dengan LPG dan mesin bantuan yang dia terima kecepatan perahunya pun menjadi stabil. Bahkan mesinnya pun cukup bisa diandalkan ketika terjadi hujan di tengah perjalanan.

BACA JUGA: Truk Tangki Pertamina Menabrak Pembatas Jalan

"Tidak was-was melaut meskipun sedang musim hujan," katanya.

Manfaat besar yang dirasakan Amir Fauzi dan nelayan Cilacap lainnya, mendorong Pertamina untuk tetap pelaksanaan penugasan program konversi BBM ke LPG bagi nelayan dan petani meski diterpa triple shock selama pandemi Covid-19.

Upaya ini menjadi komitmen perusahaan nasional ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan dengan menyediakan energi yang cukup dan ekonomis.

Pjs Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina menyampaikan pada 2021, Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading akan menyiapkan 56 ribu paket Konversi LPG kepada Nelayan dan LPG.

“Pertamina dan seluruh anak usaha akan selalu siap menjalankan penugasan Pemerintah untuk memberikan yang terbaik untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, termasuk pada program konversi BBM ke LPG,” ujarnya.

Menurut Fajriyah, penugasan pekerjaan konversi BBM ke LPG pada 2021 tersebut telah ditandatangani PT Pertamina Patra Niaga selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Program Konversi BBM ke LPG tersebut, masing-masing sebanyak 28 ribu paket Konversi LPG kepada nelayan di 54 kota/kabupaten yang tersebar di daerah pesisir Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi dan 28 ribu paket LPG Konversi bagi petani di 50 kota/kabupaten.

Pada 2020, saat pandemi mulai melanda dunia, Pertamina tetap menyelesaikan konversi BBM ke LPG bagi 25 ribu nelayan yang tersebar di 42 kota/kabupaten serta bagi 10 ribu petani di 24 kota/kabupaten.

Penyaluran paket LPG tersebut merupakan bagian dari penugasan Pemerintah dalam Program Konversi BBM ke LPG bagi nelayan dan petani yang telah berjalan sejak 2016 .

“Ini sudah memasuki tahun ke-6 Pertamina menjalankan penugasan konversi BBM ke LPG, sebagai subholding Pertamina kami berkomitmen penuh menuntaskan program tersebut dan optimis berjalan sesuai rencana,” tegas Fajriyah. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler