Cerita Anggota DPR Melihat Kondisi Bencana di NTT

Senin, 05 April 2021 – 13:10 WIB
Anggota DPR RI, Melki Laka Lena menceritakan kondisi daerah yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor di NTT. Ilustrasi: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena menjelaskan kondisi terkini bencana banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terjadi pada Minggu (4/4) dini hari. 

Melki yang berada di Kupang menjelaskan hampir seluruh kabupaten dan kota di daerah pemilihannya itu terdampak bencana banjir bandang dan longsor. 

BACA JUGA: Banjir Bandang Flores Timur, Sebanyak 27 Warga Belum Ditemukan

"Flores Timur, lokasi yang paling parah. Di Sumba juga mengalami hal yang sama, di Daratan Timor juga mengalami hal yang sama, di Rote, Sabu, Alor, Lembata, kabupaten kepulauan juga mengalami hal yang sama," dalam keterangannya, Senin (5/4).

Politisi Golkar itu menyebutkan hujan dan badai yang terjadi sejak akhir Maret hingga awal April itu menyebabkan banjir bandang dan longsor serta gelombang laut yang tinggi.

BACA JUGA: Banjir Bandang Terjadi di Flores Timur, 5 Warga Meninggal, Bangunan Hanyut

"Masyarakat di daerah pinggiran pantai, sungai, masyarakat yang tinggal di perbukitan yang curam akhirnya mengalami banyak persoalan," sambung Melki.

Melki juga menerima laporan dari warga, banyak rumah-rumah yang hanyut terbawa banjir dan tersapu badai.

"Kemudian jalan juga banyak yang putus, banyak tiang listrik yang tumbang, longsor sana sini," jelas dia.

Di daerah pinggir pantai, lanjut Melki, banyak kapal-kapal yang tenggelam akibat gelombang laut yang tinggi.

"Saya lihat kapal-kapal besar juga ada yang tenggelam, belum lagi kapal-kapal kecil milik nelayan," lanjut Melki.

Menurut Melki, akibat dari bencana banjir bandang dan longsor itu, komunikasi di NTT sedikit terganggu sehingga sulit untuk menghubungi warga yang terdampak.

Dia juga menyebutkan, fasilitas pelayanan pemerintah juga terganggu akibat bencana tersebut.

"Puskesmas maupun fasilitas pelayanan di berbagai tempat juga terganggu," ucap dia.

Melki berharap, pemerintah pusat segara menetapkan bencana yang terjadi di NTT menjadi bencana nasional sehingga mempercepat proses penanganan bencana.

"Ini tidak mungkin dihadapi oleh skala kabupaten atau provinsi saja dengan kerusakan yang sedemikian hebat," ujar Melki.(mcr8/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler