Banjir Bandang Terjadi di Flores Timur, 5 Warga Meninggal, Bangunan Hanyut

Minggu, 04 April 2021 – 11:58 WIB
Warga saat melintasi banjir Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur mencatat lima warga meninggal dunia dalam bencana banjir bandang yang terjadi pada Minggu (4/4) pukul 01.00 waktu setempat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, BPBD Flores Timur masih melakukan pendataan di lapangan terkait korban meninggal dunia maupun luka-luka.

BACA JUGA: Banjir Bandang Menerjang, Tujuh Rumah Rusak Parah, 4 Kendaraan Ikut Tersapu

"Petugas di lapangan masih melakukan penanganan darurat pascainsiden yang terjadi pada dini hari tersebut," kata dia dalam keterangan yang diterima.

Wilayah terdampak banjir bandang ini terjadi di dua desa, yaitu Desa Lamanele di Kecamatan Ile Boleng dan Waiburak di Kecamatan Adonara Timur.

BACA JUGA: Buat yang Pernah Berhubungan dengan Orang Ini, Siap-siap Saja

Data sementara di Desa Lamanele disebutkan oleh BPBD, sebanyak lima orang meninggal, lima lainnya menderita luka-luka, dan sembilan KK atau 20 jiwa terdampak.

"Sedangkan di Desa Waiburak, sebanyak empat orang mengalami luka-luka. Mereka sudah dirawat di puskesmas setempat," kata dia.

BACA JUGA: Rusli Dibacok Geng Motor, Tanpa Ampun, Brutal

Pantauan BPBD Kabupaten Flores Timur, puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele. Ada juga bangunan yang hanyut terbawa banjir.

"Di samping itu, jembatan putus di  Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur," jelas dia.

Pihak pemerintah daerah telah melakukan rapat terbatas antara Bupati, TNI, Polri dan instansi terkait. Salah satunya dengan pembentukan posko penanganan darurat.

Kendala di lapangan yang diidentifikasi petugas BPBD, yaitu akses satu-satunya adalah penyeberangan laut ke Pulau Adonara. Sedangkan hujan, angin, dan gelombang yang tinggi mengakibatkan pelayaran tidak diperbolehkan oleh otoritas setempat.

"BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Flores Timur dan memantau penanganan darurat. Apabila dibutuhkan mobilisasi bantuan, BNPB telah siap dengan pengerahan sumber daya," kata dia.

Sementara itu, BMKG memprakirakan terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat-sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi dalam periode sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia.

Dalam sepekan kedepan potensi hujan sedang-lebat diprediksi terjadi di wilayah, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.

Sedangkan potensi hujan sangat lebat diprediksi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan NTT.

Potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, NTT dan Sulawesi Selatan. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler