Cerita Anies Baswedan, Rambut Novel Pernah Diserempet Peluru

Sabtu, 02 Mei 2015 – 13:35 WIB
Anies Baswedan. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Mendikbud Anies Baswedan mengenal sosok dan karakter penyidik senior KPK Novel Baswedan. Maklum, Anies masih saudara sepupu Novel.

Anies cerita, Novel merupakan seorang yang tidak suka macam-macam, berani, dan siap menanggung risiko dalam pekerjaannya.

BACA JUGA: Kapan Novel Dibawa Lagi ke Jakarta?

Anies mengaku pernah diceritakan sebuah kasus oleh Novel. Itu adalah kisah tentang amanah dan tanggung jawab dengan risiko yang cukup besar.

"Bang, saya pernah tugas ada kontak senjata, peluru mengenai rambut saya," tutur Anies menirukan pembicaraannya dengan Novel, di Jakarta, Sabtu (2/5). ‎

BACA JUGA: Begini Cara PSI Mengatasi Domestikasi Perempuan di Politik

Seperti diketahui, ‎Novel Baswedan ditangkap penyiduk Bareskrim Polri, Jumat (1/5) dini hari. Penyidik senior KPK itu dijerat dengan dugaan penganiayaan terhadap enam pencuri sarang hurung walet di Bengkulu pada 2004.

Novel adalah salah seorang penyidik terbaik yang dimiliki KPK. Dja tak hanya teliti dalam menelisik barang bukti. Putra kedua di antara empat bersaudara tersebut juga menjadi jagoan di lapangan. Sosok Novel pernah memimpin penangkapan Bupati Buol Amran Batalipu yang tertangkap tangan menerima suap.

BACA JUGA: Novel Tolak Rekonstruksi, Kemungkinan Bebas Hari Ini

Novel dan petugas lain mendapat serangan dari para pendukung Amran. Sepeda motor yang dia kendarai ringsek karena ditabrak mobil yang mengawal Amran. Novel selamat dan berhasil menangkap Amran keesokan harinya.

Novel juga dikenal sebagai penyidik kasus korupsi wisma atlet yang menyeret mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin. Kasus tersebut akhirnya mengembang dan menyeret banyak politikus top seperti Angelina Sondakh, Andi Mallarangeng, dan Anas Urbaningrum. Novel pula yang menangkap Fuad Amin Imron, mantan bupati dan orang kuat di Bangkalan, Jawa Timur.

Sosok Novel lantas menjadi incaran polisi setelah menjadi ketua Satuan Tugas Penyidikan Kasus Simulator Surat Izin Mengemudi. Ketegangan meledak ketika Novel beserta timnya menggeledah markas Korlantas Mabes Polri. Puncaknya, beberapa jam setelah Novel memeriksa mantan Kepala Korlantas Irjen Pol Djoko Susilo untuk kali pertama sebagai ter­sangka pada 5 Oktober 2012, polisi mengepung gedung KPK untuk menangkap Novel.

Novel menjadi tersangka penganiayaan terhadap tersangka pencuri burung walet pada 2004. Kala itu dia menjabat kepala Sa­tuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bengkulu. Versi KPK, Novel tidak terlibat penembakan.

Novel juga tidak ada di tempat kejadian pada saat penganiayaan oleh aparat berlangsung. Kasus tersebut juga sudah disidangkan di majelis etik kepolisian. Novel mengambil alih tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan anak buahnya dan mendapatkan hukuman berupa teguran keras.

Pada 2012 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta polisi tidak lagi mengusut kasus Novel. Namun, setelah hubungan KPK dengan Polri memanas lagi, Polri kembali mengusut kasus Novel. Penyidikannya bahkan diambil alih Bareskrim dari Polda Bengkulu. (Desyinta N/sof)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Intervensi Jokowi Atas Kasus Novel Dicap Mencederai Keadilan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler