Cerita Bamsoet Tentang AKL Clinic dan Kondisi Bali di Masa Pandemi

Sabtu, 18 September 2021 – 16:35 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet saat berada di AKL Clinic yang didirikan Dr. dr. Ketut Kwartantaya bersama sang istri Made Sukerni, Sabtu (18/9). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, BALI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menghadiri sejumlah acara di Bali.

Di sela kegiatan itu, dia berkesempatan melihat langsung keadaan Bali, terutama perekonomiannya, yang mengalami dampak luar biasa akibat pandemi.

BACA JUGA: Bamsoet: Beli dan Gunakan Produk Dalam Negeri Bagian dari Bela Negara

"Semua sektor usaha luluh lantah, tidak terkecuali bagi pelaku usaha kecantikan kulit seperti AKL Clinic," kata Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, Sabtu (18/9).

Bamsoet kemudian bercerita tentang salah satu klinik kecantikan kulit terbesar di Bali itu yang didirikan pasangan suami istri Dr. dr. Ketut Kwartantaya dan Made Sukerni yang ikut terkena dampak Covid-19.

BACA JUGA: Bamsoet Pamer Mobil Andalannya Kala itu, Nih Penampakannya 

"Imbas pandemi Covid-19 membuat pasien yang datang menurun dratis hingga 50-60 persen," kata Ketua Umum IMI itu yang sempat menjajal kecanggihan laser picosure di AKL Clinic.

Sebelum pandemi, kata Bamsoet, AKL Clinic ramai dikunjungi, tidak hanya pasien dari dalam negeri, tapi juga mancanegara seperti Australia, Italia dan Perancis.

BACA JUGA: Bamsoet Jawab Hoaks Amendemen UUD 1945 Lewat Buku Negara Butuh Haluan

Dia sempat bercerita sejarah berdirinya AKL Clinic pada 2007 lalu berawal dari sedikit klinik di Bali yang mengkhususkan pada pelayanan kecantikan kulit dan kelamin.

Padahal saat itu banyak pasien yang membutuhkan pelayanan kulit lebih baik.

"Melihat kondisi tersebut, dr. Kwartan yang kala itu bertugas sebagai dokter di Rumah Sakit Negeri Provinsi Bali berinisiatif mendirikan AKL Clinic bersama sang istri," cerita Bamsoet.

Kepala Badan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan Kadin Indonesia itu juga mengatakan, saat ini selain memiliki konsultan dokter kulit, AKL Clinic juga memiliki sertifikat sebagai complete laser clinic, dan dilengkai laser picosure satu-satunya dan pertama di Bali.

Berkat kerja keras dr. Ketut dan istri Made Sukerni, AKL Clinic telah bertransformasi menjadi salah satu klinik kecantikan kulit terbesar dan digemari di Bali.

“Bagi yang ingin menghilangkan pigmen di kulit, seperti flek, tato, freckles dan sejenisnya bisa menggunakan laser picosure yang merupakan teknologi terbaik. Pelayanan kecantikan kulit ini yang tengah digemari oleh para pasien AKL Clinic," kata Bamsoet lagi.

Dia berharap perekonomian di Pulau Dewata itu yang mengandalkan sektor pariwisata bisa kembali bangkit, apalagi kini Bali sudah turun ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.

Bamsoet mengatakan, akibat pandemi Covid-19, perekonomian di Bali menjadi daerah paling terpuruk dan terkontraksi sangat dalam.

Akhir 2020 saja, pertumbuhan perekonomian Bali mengalami kontraksi minus 9,3 persen dan pada triwulan pertama 2021 merosot hingga minus 9,8 persen. (mrk/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler