Cerita Bamsoet Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Sakit?

Kamis, 14 Januari 2021 – 13:51 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo disuntik vaksin Covid-19. Foto: Humas MPR.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) disuntik vaksin Covid-19, Kamis (14/1).

Bamsoet bersedia divaksinasi Covid-19, sebagai wujud dukungan terhadap upaya pemerintah  mengatasi pandemi corona.

BACA JUGA: Ini yang Dirasakan Pak Jokowi Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Selain itu, ia menegaskan, sekaligus membuktikan kepada masyarakat bahwa vaksin Covid-19 yang didistribusikan pemerintah berada dalam kondisi aman dan halal.

Menurutnya, bangsa Indonesia patut bersyukur sudah bisa memulai vaksinasi pada Rabu (13/1).

BACA JUGA: Lihat Nih Ekspresi Ganjar saat Disuntik Vaksin Covid-19, Ada Rasa Apa Pak?

Hal itu ditandai dengan pemberian vaksin pertama kalinkepada Presiden Joko Widodo.

Kemudian, dilanjutkan ke berbagai tenaga kesehatan, aparat TNI, Polri, tokoh agama dan masyarakat, hingga  para pelayan publik.

BACA JUGA: HNW Kecam Penolakan Israel Memberikan Vaksin Covid-19 untuk Warga Palestina

Vaksinasi hanyalah satu cara mengatasi pandemi Covid-19. Setelah divaksin, bukan berarti setiap orang bisa mengabaikan protokol kesehatan.

"Hingga virus Covid-19 ini lenyap dari bumi dan situasi terkendali, setiap orang termasuk yang sudah divaksin tetap wajib menjalankan protokol kesehatan," ujar Bamsoet usai divaksinasi Covid-19, di Jakarta, Kamis (14/1).

Ketua ke-20 DPR RI ini menjelaskan vaksin yang diberikan terhadap dirinya sama dengan yang disuntikan ke Presiden Jokowi, yakni vaksin CoronaVac dari Sinovac Biotech.

Pemberian vaksin diserahkan secara simbolis oleh PLT Dirjen P2P Kemenkes dr. Budi Hidayat, yang datang mewakili Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Sebelum disuntik vaksin, dokter Reza Maulana dan dokter Zaini Hamzah yang bertugas terlebih dahulu mengukur tensi, nadi, suhu tubuh, hingga saturasi oksigen kepadanya.

"Dokter juga memastikan saya tidak memiliki gejala ISPA seperti batuk, pilek, hingga sesak napas dalam kurun waktu tujuh hari terakhir," jelas Bamsoet.

Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menerangkan dokter juga melihat secara lengkap riwayat kesehatan.

Karena vaksin tidak bisa diberikan kepada orang yang memiliki penyakit jantung, ginjal, autoimun sistemik, saluran pencernaan kronis, kanker kelainan darah, HIV dan hipertiroid. 

Sebelum proses penyuntikan vaksin, petugas medis melakukan registrasi data diri, mengisi kuesioner screening kesehatan.

Kemudian, melakukan pemeriksaan kesehatan singkat untuk mematikan kondisi layak vaksin.

Setelah kondisi kesehatan dinyatakan layak vaksin, barulah dokter menyuntikkannya di lengan kirinya.

"Tidak sakit. Hanya terasa pegal-pegal sedikit saja usai disuntik," kata Bamsoet.

Wakil ketum Partai Golkar ini menambahkan setelah proses penyuntikan selesai, tim medis memantau kondisi pascavaksin selama 30 menit untuk melihat kejadian pascaimunisasi.

Sambil menunggu proses observasi, Bamsoet melakukan verifikasi data dan menerima sertifikat vaksin Covid 19 yang dapat digunakan sebagai pengganti surat rapid antigen atau swab test.

Lebih lanjut Bamsoet menuturkan Presiden Jokowi sudah menetapkan bahwa vaksinasi Covid-19 dilakukan secara gratis kepada seluruh lapisan masyarakat.

"Mari kita dukung program ini dengan ikut serta melakukan vaksinasi. Tak perlu khawatir, karena vaksin tersebut sudah dipastikan keamanan dan kehalalannya," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler