Cerita Bertemu Buwas, Ketua MPR Mengaku Merinding

Sabtu, 05 Maret 2016 – 19:29 WIB
Budi Waseso. Foto: Jawapos.com

jpnn.com - JAKARTA – Peredaran dan penggunaan narkoba di Indonesia sudah sangat gawat. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengaku sampai merinding saat mendengarkan paparan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso (Buwas).

Penjelasan Buwas diperoleh saat Zulkifli berkunjung di Kantor BNN. Dalam penjelasannya, mantan Kabareskrim memaparkan peredaran dan penggunan narkoba di Indonesia.

BACA JUGA: Ketua MPR Beber Curhat Buwas Soal Jaringan Narkoba

"Saya merinding dengar paparannya (Buwas)," ungkap Zulkifli saat memberikan kuliah umum di depan para mahasiswa dan dosen Universitas Islam As Shafi'iyah, Jakarta, Sabtu (5/3).

Mengutip omongan Buwas, Zulkifli mengatakan ada 5 ton narkoba disita BNN. Yang terdiri dari 2,9 ton sabu, 1,9 ganja, dan 700 ribu pil extasi. Kemudian, narkoba yang diperkirakan beredar ada 50 ton.

BACA JUGA: Warga Maluku Ingin Kilang Gas Blok Masela Dibangun di Daratan

"Itu baru yang disita. Gimana yang belum ditangkap. 5 ton itu kata Pak Buwas, buktinya ada. Dan, 1 gram itu untuk 10 orang," ujar Zulkifli.

Paling parah lagi, kata politisi PAN itu, pusat narkoba di dunia ini adalah Jakarta dan Bali. Menurut pemaparan Buwas padanya, seluruh sindikat dari berbagai negara itu datang ke Jakarta dan Bali.

BACA JUGA: Tolong, Semua Lembaga Terkait atasi Kasus Pencabulan pada Anak

"Ada 60 sindikat. Ini bahaya. Makanya saya anti narkoba," katanya.

Ditegaskan lagi bahwa musuh paling berbahaya itu adalah narkoba. Kalau teroris, menurut dia, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan narkoba.

"Teroris kalah dengan narkoba. Teroris lakukan aksi, dua yang mati. Kalau narkoba, tiap hari 40 mati. Jadi, ini adalah tanggung jawab kita bersama juga untuk saling mengingatkan agar menjauhi barang haram itu," tuturnya. (ndo/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR: GBHN Perkuat Peran Negara Atas Kekayaan Alam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler