jpnn.com, JAKARTA - Pesepak bola Indonesia, Egy Maulana Vikri masih berada di Polandia bersama timnya, Lechia Gdansk.
Ia pun menceritakan perbedaaan yang membuat sepak bola di Polandia maju dan berprestasi hingga bisa tampil di Piala Dunia.
BACA JUGA: Egy Maulana Vikri Dipastikan Tak Bisa Tampil di Piala Dunia U-20 2021, nih Penyebabnya
Jenjang kompetisi yang rapi serta teratur, membuat pemain bertalenta dengan pembinaan yang tepat lahir satu per satu.
Egy menceritakan hal tersebut dalam acara bincang santai dengan Menpora Zainudin Amali di live Instagram, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Ismail Memang Bandit, 3 Gadis Belia Jadi Korban saat Hendak Mandi di Pemandian Umum
Setelah hampir dua tahun berada di Polandia, pemain binaan SKO Ragunan Kemenpora ini melihat kompetisi di sana cukup ketat.
"Menurut saya kompetisi karena di Polandia mulai Liga 1, 2, 3, 4, benar-benar teratur. Mereka juga punya liga junior mulai dari U-20, U-19, U-18, U-16," kata Egy.
BACA JUGA: Komplotan Bandit Beraksi Dalam Angkot, Pakai Modus Baru, Waspada!
Dengan begitu, menurut Egy akan memudahkan Timnas mencari pemain.
Karena itu, Timnas kelompok umur di Polandia juga sudah dipersiapkan dengan matang, mengambil bakat-bakat yang terpantau dari kompetii usia muda tersebut.
"Level Timnas, mereka juga punya segala kelompok usia dan kompetisi itu yang membuat mereka lebih gampang mencari pemain-pemain," terangnya.
Perbedaan lainnya, lanjut Egy, fasilitas latihan dan klub di sana cukup bagus.
Dengan fasilitas ini, rumput stadion untuk pertandingan terjaga kualitasnya, rumput lapangan cukup nyaman digunakan, karena tak setiap hari dipakai latihan. Kondisi ini berbeda tentu dengan di Indonesia.
BACA JUGA: Gadis Muda Berkawat Gigi Diduga Meninggal Dunia Usai Berbuat Terlarang di Hotel
"Jadi kami kalau mau latihan sudah ada di camp-nya, sementara itu tempat untuk mainnya, stadionnya beda. Karena itu, rumput stadion tetap terjaga karena hanya dipakai sesekali dan fasilitasnya juga lengkap. Karena kompetisi yang bagus bakal banyak pemain yang bagus muncul," tandasnya. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad