Cerita Evi tentang Gagasan Irjen Fadil Imran yang Membuatnya Merinding

Rabu, 11 Agustus 2021 – 17:58 WIB
Perwakilan Sukarelawan Program Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya Devi saat memberikan keterangan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (11/8). Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Perwakilan Sukarelawan Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya, Devi, menjelaskan awal mula dirinya dan beberapa temannya dipanggil Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk mendiskusikan rencana gebrakan program tersebut.

Devi mengaku pertama kali sulit memercayai dan merasa bingung terkait rencana tersebut.

BACA JUGA: Reni Menyampaikan Kabar Gembira untuk Warga Surabaya, Alhamdulillah

Saat itu, Irjen Fadil menyampaikan keinginannya agar semua warga Jakarta bisa segera divaksin COVID-19 sebagai kado perayaan HUT ke-76 Republik Indonesia.

"(Kapolda Irjen Fadil mengatakan, red) Kami harus kasih kado kemerdekaan. Kami saat itu mendengar juga bingung, maksudnya bagaimana, Pak," kata Devi di Polda Metro Jaya, Rabu (11/8).

BACA JUGA: Irjen Argo Yuwono: Itu Adalah Masalah Internal Kepolisian

Dia lantas menanyakan kepada Fadil soal perbedaan program Vaksinasi Merdeka dengan kegiatan vaksinasi yang digelar jajaran pemerintahan.

Singkat cerita, setelah dijelaskan oleh mantan Kapolda Jawa Timur itu, dia lantas takjub dengan gebrakan tersebut.

BACA JUGA: Pengin Virus Covid-19 tak Menyerang Tubuh? Simak nih Kata Dokter Risa

Pasalnya, kata dia, dalam program tersebut tiga hal yang dikedepankan yakni kedermawanan, kerelawanan, dan kepemimpinan.

"Kami dipanggil itu haduh apa iya, ya, kok nekat agak gila idenya, ternyata ini merinding, temen-temen," tutur Devi.

Pada sisi lain, Devi yang awalnya merasa tidak percaya dengan rencana gebrakan tersebut tetapi setelah dijelaskan bahwa dalam program itu mereka yang menjemput masyarakat, akhirnya mengiyakan hal tersebut.

"Kata Pak Kapolda, "kami perlu kerelawanan, perlu kedermawanan, dan yang ketiga jelas kepemimpinan"," ujar Devi.

Devi juga menjelaskan, hal yang menarik dalam program milik Fadil dan jajarannya itu adalah pada sebarannya.

Semua orang yang berminat diberi kesempatan untuk menjadi sukarelawan. Ribuan orang pun ingin menjadi bagian dari program tersebut. Namun sayang kuotanya terbatas.

"Hanya dalam waktu tiga hari dibuka, tidak pakai woro-woro hampir 30 ribu orang yang mau membantu. Memang yang dibutuhkan hanya 4.500," ujar Devi.

Perempuan yang pernah terpapar  Covid-19 itu menyoroti soal kenyamanan. Diakuinya, dalam Vaksinasi Merdeka tidak ada antrean karena dekat dengan pemukiman masyarakat.

"Buka pintu, engggak jauh, cuma beberapa langkah ada tempat vaksinnya. Jadi, orang enggak perlu jauh-jauh datang ke satu tempat sehingga dia enggak nyaman dan terus antre," jelas Devi.

Program Vaksinasi Merdeka besutan Polda Metro Jaya itu sudah berjalan sejak 1 Agustus 2021 hingga 17 Agustus 2021 mendatang.

Program tersebut dilaksanakan dengan cara membuat ratusan gerai vaksin di tingkat RW di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Tujuan dari program ini yakni memberikan vaksinasi ke seluruh warga yang ada di Jakarta.

Polda Metro Jaya ingin mengejar target herd immunity warga di DKI Jakarta melalui program tersebut. (cr3/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Soetomo
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler