jpnn.com, JAKARTA - Gotong Royong merupakan nilai utama sekaligus menjadi pesan penting yang ditekankan di dalam film Impian 1.000 Pulau. Selain itu, film ini juga merupakan hasil dari sinergi empat pilar bangsa yang utama yaitu pemerintah, komunitas, pelaku usaha, dan akademisi.
“Film Impian 1.000 Pulau bertumpu pada salah satu nilai revolusi mental yang digagas oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yaitu nilai gotong royong," kata Ivonny Zakaria selaku Ketua Gerakan 1.000 dalam jumpa pers Pesona Maraton Launching Trailer Film Impian 1000 Pulau di Restoran Dapur Solo Panglima Polim Jakarta Selatan, Selasa (2/10).
BACA JUGA: Film Impian 1.000 Pulau Usung Semangat Revolusi Mental
Melalui film Impian 1.000 Pulau, Ivon yang juga bertindak sebagai executive producer ini berusaha untuk membuktikan arti penting dari nilai gotong royong. “Nilai gotong royong ini memiliki makna yang besar tidak saja dalam proses pembuatan film, tetapi juga berdampak positif pada kelompok masyarakat ekonomi berbasi eco-tourism yang ada di Kepulauan Seribu,” ungkap Ivon.
Film ini tidak hanya menekankan semangat gotong royong. Melalui #1ticket1mangrove para penonton diajak untuk berkontribusi memperbaiki kerusakan mangrove di Indonesia. “Dengan membeli satu tiket, maka anak muda Indonesia telah berkontribusi terhadap upaya restorasi kerusakan mangrove,” jelasnya.
BACA JUGA: Puan Maharani: Indonesia Bisa Raih 18 Emas APG 2018
Dengan kemasan promosi yang cukup kreatif, ditargetkan film ini dapat meraih 5 juta penonton. Hasil karya sineas muda ini mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Kepulauan Seribu Junaedi.
“Saya sangat mengapresiasi Film Impian 1000 Pulau ini. Hasil gotong royong generasi muda ini baik yang tinggal di Kepulauan Seribu maupun yang berasal dari Kota Jakarta membuktikan bahwa kreatifitas dan inovasi merupakan hal yang tanpa batas dan dapat menghasilkan karya seni yang sangat bagus dan bermakna,” ujar Junaedi.
BACA JUGA: Menko PMK Terus Koordinasi Penanganan Dampak Bencana Palu
Junaedi juga berharap dengan dirilisnya film tersebut, dapat mengangkat Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata di Provinsi DKI Jakarta. Dengan demikian, banyak wisatawan yang akan berkunjung yang selanjutnya dapat berkontribusi positif terhadap ekonomi di Kepulauan Seribu. “Mudah-mudahan melalui Film Impian 1.000 Pulau, banyak wisatawan yang akan berkunjung ke Kepulauan Seribu sehingga masyarakat dapat semakin dikenal, semakin sejahtera, dan mandiri di bidang ekonomi,” paparnya.
Sementara itu, produser film Impian 1.000 Pulau Siti Soleha Sari membagikan kisah proses pembuatan film. Menurut Sari, banyak tantangan yang harus dihadapi dalam proses pembuatan Film Impian Seribu Pulau. “Selama 2,5 tahun pembuatan film, banyak tantangan yang harus kami hadapi. Salah satunya meyakinkan teman-teman saya untuk mau bekerja keras tanpa pamrih dan memegang teguh nilai integritas dalam pembuatan film ini,” ungkap Sari.
Kerja keras Sari pun terbayar lunas dan film Impian Seribu Pulau akan tayang di bioskop. “Setelah melalui proses 2,5 tahun saya bangga dan sempat gk nyangka film yang kita buat dapat tayang” jelasnya.
Sari yang baru berusia 17 tahun ini berpesan agar generasi muda tidak gampang menyerah ketika menghadapi berbagai kesulitan. “Saya belajar dari pengalaman dan banyak teman yang mengatakan membuat film itu sulit. tapi kalau kita menjalaninya dengan penuh semangat, ikhlas, dan bekerja keras, maka hasil positif nantinya dapat kita raih” pungkasnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seskemenko PMK Pimpin Delegasi Indonesia di Sidang SOCA
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh