jpnn.com, JAKARTA - Usia muda tak menjadi halangan bagi Gravit, seorang Account Officer Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar menjadi pengusaha.
Bergabung dengan PNM Mekaar di 2019, kini perempuan berusia dua puluh tahunan itu berhasil membuka dua kedai kopi dan 1 usaha distribusi di Situbondo.
BACA JUGA: Hari Anak Nasional, PNM Gelar Lomba di 100 Ruang Pintar
Awalnya Gravit menyisihkan penghasilannya sebagai AO dan memulai langkah untuk mengumpulkan modal usaha kedai kopinya.
Berkunjung ke Jakarta pada 2022 lalu, Gravit menceritakan perjuangannya yang tentu tidak mudah. Ia mengaku keluarganya sempat mengalami kesulitan ekonomi yang cukup serius.
BACA JUGA: Gubernur Jambi Dukung UMKM Nasabah PNM Naik Kelas
Tertimpa musibah, Gravit dan keluarga harus menjadi korban penipuan. Walaupun masih belia, rasa tanggung jawab untuk mensejahterakan keluarganya besar ia rasakan.
Gravit bergabung menjadi salah satu dari 63.900 anggota PNM Mekaar, meski kesehariannya dalam mendampingi mak mak nasabah.
BACA JUGA: Nasabah PNM Mekaar Jadi Inspirasi, Jualan Produk Inovatif Omzet hingga Jutaan Rupiah
Pengdampingan itu secara tidak langsung menambah pengetahuannya terkait kewirausahaan.
Mulai dari kegiatan pencairan, hingga pendampingan usaha pada setiap petemuan mingguan. Sampai akhirnya di 2022 lalu, Gravit berhasil mendirikan 3 kedai kopi atas jerih payahnya sendiri.
“Sejak Pandemi memang tantangannya di karyawan yang berkurang. Saya enggak pernah memberhentikan, pasti saya perjuangkan, tetapi kebanyakan karena alasan pribadi,” ucapnya. Gravit menceritakan sekarang Kedai Kopinya bertahan di 2 cabang.
Tidak patah semangat, Ia lalu menceritakan bisnis yang sedang digadangnya 3 bulan belakangan ini. “Omzet lumayan sekali, walaupun masih jadi agen tapi kedai kopi di sini ngambil es kristalnya ke saya. Ada karyawan juga yang bantu,” tambahnya.
Perempuan hebat ini yakin bahwa masalah dalam bisnis adalah biasa dan bisa dicari jalan keluarnya (problem solving). Sejak awal memutuskan untuk berbisnis kedai kopi, Gravit sudah memperhitungkan peluang bisnis di Situbondo, kampung halamannya.
Pada saat itu, tempat “ngafe” masih sangat jarang. Walaupun menghadapi tantangan sampai harus menutup salah satu Kedai Kopinya, peluang bisnis pasti akan selalu ada. Maka dari itu bisnis es kristalnya justru meraup omzet yang sangat menguntungkan.
Pertanyaan yang kerap muncul adalah alasan Gravit yang hingga kini masih menjadi AO PNM Mekaar.
“Mama selalu ingetin saya untuk tidak melupakan dari mana kamu berasal, jangan jadi kacang lupa kulit. Modal awal saya ya dari PNM, selain mengabdi saya juga mau tumbuh dalam lingkup ini,” Gravit tersenyum sambil mengenang kembali awal mulai ia berkarir.
Tidak hanya sejahtera bagi diri dan keluarga, kedai kopi membuka lapangan usaha bagi kawan dan warga di sekitarnya. Beberapa kawannya yang baru lulus bangku SMA dan membutuhkan penghasilan lebih dirangkul olehnya. Nasabah PNM Mekaar kenalannya pun ada yang menjadi karyawannya.
Di akhir diskusi dengan Gravit, ia menambahkan, “selalu bersyukur saya adalah salah satu yang beruntung untuk bergabung bersama teman-teman Mekaar. Manfaat ini bukan bicara materi, tetapi koneksi, pengetahuan, dan pengalaman yang jauh lebih mahal.”
Bagi Anda yang berada di daerah Situbondo atau mungkin sedang berlibur di sekitar area tersebut, Kedai Kopi milik Gravit dapat Anda nikmati dengan mengunjungi Azalea Resto and Café di Jalan Argopuro No.100A, Mimbaan Barat, Mimbaan, Kec. Panji, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur 68323.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul