Cerita Jaksa Agung ST Burhanuddin di Balik Sosok Angker dan Dingin

Sabtu, 20 Februari 2021 – 20:46 WIB
Jaksa Agung ST Burhanuddin. Foto: YouTube/Deddy Corbuzier

jpnn.com, JAKARTA - Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin dikenal sebagai salah satu sosok angker dalam penegakan hukum di Indonesia.

Apalagi, lembaga yang dipimpinnya yakni Kejaksaan Agung menjadi pilar penting dalam proses hukum.

BACA JUGA: Jaksa Agung ST Burhanuddin Keluarkan Ancaman kepada Anggota Satgassus P3TPU

Ditambah lagi, kumis tebal, pendiam dan dingin menambah sosok angker terhadap Burhanuddin. Hal itu pun diakui oleh Deddy Corbuzier.

"Ini salah satu sosok yang menyeramkan," ujar Deddy Corbuzier, dalam podcast yang diunggah pada Rabu (17/2).

BACA JUGA: Jaksa Agung ST Burhanuddin Dorong Pemiskinan Koruptor Supaya Mereka Jera

Deddy kemudian mengaitkan komentar yang beredar di media sosial ikhwal kemiripan Jaksa Agung dengan Adam Suseno suami penynayi dangdut Inul Daratista.

Sebab keduanya sama-sama memiliki kumis tebal. "Pak banyak yang ngomong kayak Mas Adam Inul," ucap Deddy.

BACA JUGA: Tim Tabur Bentukan Jaksa Agung ST Burhanuddin Berhasil Sikat 72 Buronan

"Nah itu padahal lebih gantengan aku loh gitu. Rugi dong selebat ini," jawab Jaksa Agung berkelakar.

Saat disinggung alasan memanjangkan kumis, Burhanuddin mengaku sengaja memanjangkan sebagai ciri khas di keluarganya.

"Hanya untuk khas ajalah. Di antara keluarga cuma ada aku yang ada kumisnya. Yang lain enggak ada kumisnya," kata Jaksa Agung.

Pada podcast tersebut, Burhanuddin menceritakan hal-hal lain terutama terkait kehidupan pribadi dan perjalanannya menantang bahaya menjadi aparat penegak hukum.

Ceritanya dimulai dari konflik batin menerima sogokan, mendapat ancaman, hingga komitmennya.

Tak hanya itu, Burhanuddin juga mengaku pernah diancam kelompok separatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Pesan singkat berisi ancaman dia terima saat baru tiba di Aceh untuk bertugas. Isinya ancaman agar meinggalkan Aceh dalam waktu 2x24 jam.

Atas adanya ancaman itu, Burhanuddin pun melapor ke Kejaksaan Tinggi Aceh. Dia juga mengganti kartu tanda penduduknya dengan KTP Merah Putih.

"Saya lapor kepada Kepala Kejaksaan Tinggi pada waktu itu orang Aceh, Pak Teuku. Saya bilang 'Pak, ini ada begini'. Kejati waktu itu 'terus gimana?', pantang untuk surut saya bilang," beber Burhanuddin.

"Tetapi tetap saja saya sebagai manusia punya perasaan sih pasti, saya minta KTP-nya diganti jadi KTP merah putih karena dari Jawa, di sana kan tetap saja seram," lanjutnya.

Lanjut Burhanuddin menceritakan bahwa dia pernah menerima uang sogokan dalam suatu kasus yang ditanganinya. Kejadiannya saat Burhanuddin menjadi jaksa baru.

Dia sempat disogok oleh pihak yang terlibat dalam perkara yang sedang ditangani. Namun, dia memutuskan untuk mengembalikan uang tersebut karena hatinya tidak tenang.

“Setelah ikut sidang lalu disuap, enggak bisa tidur seminggu sampai putusan. Saya berpikir saya kembalikan uang itu dan sejak itu saya tidak akan mau bermain di ranah itu,” katanya.

“Sejak itu, saya selalu katakan kepada pimpinan, saya hanya mau menangani perkara yang betul-betul clear tidak ada apa-apa,” tandas Burhanuddin. (cuy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler