Cerita Kasma Saat Bawang Merah Asal Malaysia Banjiri Pasar Tradisional

Senin, 09 Agustus 2021 – 15:23 WIB
Bawang merah asal Malaysia mulai banjiri di pasar-pasar Kabupaten Nunukan, Senin (9/8). Foto: Antara

jpnn.com, NUNUKAN - Bawang merah asal Malaysia membanjiri Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.

Bawang merah asal negeri jiran Malaysia ini sudah mulai banyak dijual setelah Iduladha 1442 Hijriah.

BACA JUGA: Peristiwa Mengerikan Ini Terjadi di Bandung, Para Orang Tua Harus Hati-hati

Menurut Kasma, seorang pedagang bumbu masak di Pasar Inhutani, harga bawang ikut mengalami kenaikan dari Rp28.000 per kilogram dan sekarang menjadi Rp30.000 per kilogram.

Masuknya bawang merah di Kabupaten Nunukan ikut berkontribusi atas kebutuhan masyarakat di daerah itu.

BACA JUGA: Pemakaman Anggiat Togap Hutahaean Dijaga Ketat Polisi dan TNI, Siapakah Dia?

Kasma menyatakan bawang merah asal Malaysia pernah lama tidak ada di pasar-pasar Kabupaten Nunukan.

"Masuk lagi (bawang merah Malaysia) setelah Lebaran (Iduladha)," jelas dia, Senin.

Kasma menuturkan bawang merah asal Malaysia berwarna cokelat tua dan ukurannya lebih besar dari produksi dalam negeri.

Namun, cita rasanya tidak sama dengan bawang merah dalam negeri.

"Bawang merah Malaysia ini baunya kurang dibandingkan bawang merah dari Sulawesi (Selatan)," ungkap dia.

Sementara pedagang lain bernama Suardi mengaku tidak menjual bawang merah asal Malaysia karena kurang diminati oleh masyarakat setempat.

"Saya tidak pernah jual bawang merah Malaysia karena kurang orang yang mau beli," ucap dia.

Hanya saja, bawang merah asal Sulsel yang dijual selama ini sering kali kehabisan stok sehingga berusaha mendapatkan dari agen-agen yang punya stok simpanan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bawang   bawang merah   impor   Malaysia   Nunukan  

Terpopuler