Cerita Kesuksesan 'Ratu Enceng', Ieko Damayanti Pernah Pinjam Modal BRI hingga Merambah Pasar Ekspor

Minggu, 30 Mei 2021 – 18:48 WIB
CV Sahabat Alam, perusahaan handycraft dengan merek “Ratu Eceng” pun mampu memberdayakan banyak kaum perempuan. Foto: BRI

jpnn.com, JAKARTA - Perempuan di era modern mendambakan kemandirian dan mampu berdaya di atas usahanya sendiri. Namun, hal ini tidak berlaku untuk Ieko Damayanti.

Perempuan 33 tahun itu justru ingin mengajak perempuan lain mampu meningkatkan taraf hidup, setidaknya di lingkungannya.

BACA JUGA: Kisah Hj Masita, Pernah Dapat Pinjaman Modal BRI hingga Buka Empat Cabang Usaha

Hal itulah yang menjadi latar belakang Ieko membuka banyak ceruk bisnis.

CV Sahabat Alam, perusahaan handycraft dengan merek “Ratu Eceng” pun mampu memberdayakan banyak kaum perempuan.

BACA JUGA: Kredit BRI Tumbuh 12,43 Pada Kuartal I, Penyaluran Tembus Rp 914,19 Triliun

Dia bercerita jalan hidup membuka usaha dimulai karena keresahan akan kesulitan untuk masuk ke dalam lingkungan kerja.

Terlebih, tak banyak perusahaan yang mau merekrut gadis dengan bekal ijazah SMA itu.

BACA JUGA: Kolaborasi BRI-NeverTooLavish Ciptakan Desain BRIZZI, Galeri ATM, hingga BritAma FSTVL

“Lulus SMA itu susah sekali mencari pekerjaan karena memang aku tidak sempurna yang bisa diterima oleh kantor-kantor atau perusahaan lain," tutur Ieko.

Berbekal keresahan, akhirnya Ieko pun memutuskan untuk memulai usaha eceng gondok. Di samping itu dia melihat peluangnya cerah di masa mendatang.

Menurutnya pilihan membuka usaha menjadi sangat relevan pada saat itu.

"Terlebih ada cita-cita untuk mandiri dan memiliki usaha sendiri," ungkap Ieko.

Ieko melanjutkan upayanya dalam merintis usaha bukan perkara yang mudah.

Sebagai kawula muda, dia mengaku tak banyak modal dan pengalaman yang dimiliki. Kendati demikian, Ieko sangat tertarik dengan kerajinan dari eceng gondok.

Bermodalkan uang Rp 150 ribu, Ieko akhirnya membuka industri anyam kecil-kecilan dan mulai belajar semua hal usaha secara mandiri.

"Memang seharusnya aku mendirikan perusahaan. Akhirnya aku menggeluti usaha ini secara otodidak,” imbuhnya.

Ieko mengaku proses merintis usaha eceng gondok ini pun tak langsung memberi hasil. Bahkan Ieko masih harus rela bekerja sampingan di sebuah toko konter gawai untuk meningkatkan modal.

Di luar itu, Ieko mengatakan sempat mendapat dukungan pembiayaan modal usaha dari BRI untuk mengembangan usahanya.

Ieko menilai dukungan tersebut menjadi pengungkit luar biasa bagi usaha kecilnya ini.

Dia sangat senang dan berterima kasih bisa bekerja sama dengan BRI.

Menurut dia bank pelat merah itu sangat mendukung dari segi permodalan, pendampingan, dan pelatihan-pelatihan.

“Saya berpikir ini tidak hanya cukup sampai di sini tapi bagaimana usaha ini terus berkembang dan terus bermanfaat bagi orang banyak. Terimakasih BRI atas support luar biasanya,” imbuh ibu dari satu anak ini.

Tak sampai di situ, usaha Ratu Eceng-nya ini pernah mengikuti program BRI Incubator.

Hasilnya, usaha Ieko mampu masuk 10 besar di Indonesia.

Berkat BRI Incubator juga usahanya dicarikan pembeli-pembeli luar negeri sehingga produknya bisa diekspor ke luar negeri.

“Nah ketika BRILIANPRENEUR tahun lalu saya diundang dan lolos sehingga saya bisa menampilkan produk saya di event internasional tersebut," bebernya.

Ieko kemudian bertemu dengan pembeli dari Los Angeles.

"Pemasaran kami bukan hanya ke Los Angeles tapi pemasaran kita Alhamdulillah sudah ke Jepang,” ujar perempuan asal Tangerang ini.

Tujuan usaha tak hanya profit

Atas raihan tersebut, Ieko pun akhirnya melakukan pembaruan dari tujuan usahanya, yakni memberdayakan perempuan sekitar. Dia merasa perlu membagi keterampilan menganyam eceng gondok ke perempuan lain.

Dia pun mencoba mengumpulkan superwoman lain di sekitarnya untuk menganyam eceng gondok.

Ieko berharap dapat membantu para perempuan ikut menghasilkan pendapatan, dan berdaya di rumah tangga. Terlebih, keterampilan menganyam memang lebih tinggi dimiliki oleh para perempuan.

"Produk Ratu Eceng menjadi lebih rapi dan berkualitas," ucap Ieko.

Seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya orderan, jumlah orang-orang yang Ieko ajarkan makin meningkat. Tidak hanya di wilayah Sindang Jaya saja tapi sudah ke daerah-daerah kecamatan Ciledug sampai Parung.

Terkait omset, Ieko mengaku saat ini usahanya mampu mencetak Rp 15 juta hingga Rp 35 juta. Meski, capaian tersebut sudah sangat luar biasa untuk usaha kecil, Ieko tidak puas sampai situ saja.

“Usaha ini bukan hanya untuk meraup keuntungan bagi diri saya sendiri, tapi untuk masyarakat banyak,” imbuhnya.

Dia mengakui usahanya yang sempat diremehkan orang, kini Ieko mampu membangun sebuah rumah baru, dan membuat rumah produksi anyam sendiri.

Ke depan, perempuan berusia 33 tahun ini juga berencana memiliki gallery rumah cantik anyam berlantai 3.

Ieko merupakan salah satu nasabah BRI Unit Karang Tengah Ciledug yang memiliki kemauan dan kemampuan yang baik dalam mengembangkan suatu usaha.

Berbekal kegigihan dan ketepatan waktu dalam melakukan pembayaran membuat dia bisa naik kelas dan diberikan fasilitas pinjaman KUR dengan pemberdayaan perempuan yang sekarang memang digalakkan oleh BRI. (jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masuk Forbes Global 2000, BRI Jadi Perusahaan Paling Bernilai di Indonesia


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler