Cerita Ketua NOC Indonesia, di Tokyo Masih Ada Demo Tolak Olimpiade 2020

Rabu, 21 Juli 2021 – 15:32 WIB
Ketua KOI atau NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari. Foto:Amjad/JPNN

jpnn.com, TOKYO - Ketua Komite Olimpiade Indonesia atau NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari berbagi cerita dan suasana Olimpiade 2020 Tokyo.

Dia merasakan tak ada keramaian dan keceriaan seperti di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, pada 2016 lalu.

BACA JUGA: Laga Perdana Olimpiade Tokyo 2020: Jepang Taklukkan Australia

"Olimpiade itu biasanya identik dengan keceriaan, kebahagiaan, dan dukungan besar di negara tersebut. Kali ini tidak," katanya, saat dihubungi Rabu (21/7).

Karena itu, sulit bagi pria yang karib disapa Okto itu untuk membandingkan Rio de Janeiro dan Tokyo.

BACA JUGA: Ramalan Klasemen Olimpiade Tokyo 2020: AS Juara, Indonesia Entah Nomor Berapa

Menurutnya, Olimpiade kali ini penuh keprihatinan. Memang, saat di Rio 2016 juga ramai virus zika, tetapi itu bisa ditangani.

Kemudian situasi politik di sana bisa dilalui dan tingginya kasus tindak kejahatan di Brasil juga bisa dihadapi.

BACA JUGA: Begini Ambisi Megan Rapinoe Bersama Tim Sepak Bola Wanita AS di Olimpiade Tokyo 2020

Sementara di Tokyo 2020 ini aktivitas benar-benar dibatasi. Semua berusaha menjaga diri dan berhati-hati, karena Covid-19 bukanlah lawan yang terlihat di depan mata. Namun, itu nyata adanya.

Okto juga mengakui, di Tokyo sendiri Olimpiade kali ini berjalan dengan adanya pertentangan dari sebagian masyarakatnya. Saat tiba di Negeri Sakura, dia bercerita sempat ada demonstrasi.

"Di sini masih ada yang demo tolak Olimpiade, tetapi ya demonya tertib, enggak urakan, aksi damai begitu. Walaupun tidak setuju, mereka tetap disiplin menyalurkan aspirasinya," tutur pria yang pada Olimpiade 2016 menjadi CdM Kontingen Indonesia. (dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler