Cerita Ketua Panpel Tarkam Piala Bupati Semarang, Ikut Melerai Kericuhan Malah Jadi Bulan-bulanan Pemain

Rabu, 05 Juni 2024 – 19:10 WIB
Eko Anto, Ketua Panpel Tarkam Bener Bersatu Cup Piala Bupati Semarang. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Panitia Penyelenggara (Panpel) Turnamen Antarkampung (Tarkam) Bener Bersatu Cup Piala Bupati Semarang menceritakan detik-detik kericuhan partai final PS Putra Bakti Patemon Vs PS Ar Rafi Ampel Kabupaten Boyolali.

Laga tarkam yang berlangsung di Lapangan Pule, Desa Bener, Kecamatan Tengaran pada Minggu (2/6) kemarin, itu berakhir ricuh lantaran pemain tak puas dengan keputusan wasit.

Kericuhan tersebut terjadi dua kali. Pertama wasit Hadi Purnomo yang mengalami luka tak bersedia melanjutkan memimpin pertandingan.

Dia diganti oleh Ridwan Prayitno yang diakhir laga juga berujung kericuhan karena memberi penalti untuk PS Ar Rafi Ampel. Pemain lawan yang tak terima lalu mengejar dan melakukan pengeroyokan.

Wasit menjadi bulan-bulanan pemain hingga mengalami luka. Saat itu aparat keamanan tak kuasa membendung kekacauan. Wasit dievakuasi ke tempat aman.

Eko Anto, Ketua Panpel Tarkam Bener Bersatu Cup Piala Bupati Semarang menyebut kericuhan partai final itu terjadi seperti terekam dalam video yang viral di media sosial.

"Panitia memback up keamanan, sebetulnya cuma pemain tidak ada suporter. Saat itu kami tidak bisa mengontrol, yang penting wasit selamat," katanya, di Kompleks Stadion Jatidiri Semarang, Rabu (4/6).

Saat itu dirinya mengaku tak tahu penyebab persis terjadinya kericuhan. Saat kejadian, dia berada di barat lapangan, sementara peristiwa itu terjadi di dekat gawang sebelah timur.

Mengetahui ricuh, dia berlari menuju kerumunan untuk melerai. Namun, usahanya berbuah tak manis. Dia turut mendapat sasaran pemain. Bibirnya lebam.

"Walaupun risikonya seperti saya ini, yang lain juga begitu, kalau divisum ada, tetapi kami tidak, saya juga biarkan seperti ini saja," ujarnya.

Dia menyebut dua wasit yang memimpin jalannya pertandingan masih mendapat perawatan intensif di rumah sakit. "Info terakhir masih dirawat di rumah sakit," katanya.

Pihaknya menyatakan peristiwa ini menjadi pembelajaran untuk menyelenggarakan laga ke depan lebih menekankan keamanan, kenyamanan dan ketertiban.

Seperti diketahui, kericuhan terjadi dalam final Piala Bupati Semarang, PS Putra Bakti Patemon Vs PS Ar Rafi Ampel Kabupaten Boyolali tersebut.di Lapangan Pule, Desa Bener, Kecamatan Tengaran pada Minggu (2/6) kemarin.

Sejumlah pemain Timnas dan Liga 1 yang ikut tampil dalam laga ini yaitu, Bayu Pradana, Komaruddin, Joko Ribowo, Ilham Mahendra, Bagus Kahfi, Bagas Kaffa, dan Wahyu Prasetyo. Ada pula mantan kapten Timnas Indonesia, Wahyu Wijiastanto.

Dalam video yang beredar di media sosial, kericuhan bermula ketika wasit, Hadi Suroso menunjuk titik putih untuk PS Ar Rafi Ampel. Merasa tak puas dengan keputusan itu, pemain PS Putra Bakti Patemon mengejar dan menganiaya wasit.(mcr5/jpnn)

BACA JUGA: Ricuh Tarkam Piala Bupati Semarang Diselesaikan Secara Kekeluargaan, Panpel: Karier Pemain Aman


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler