Ricuh Tarkam Piala Bupati Semarang Diselesaikan Secara Kekeluargaan, Panpel: Karier Pemain Aman

Rabu, 05 Juni 2024 – 15:07 WIB
Eko Anto, Ketua Panpel Tarkam Bener Bersatu Cup Piala Bupati Semarang. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Panitia penyelenggara (Panpel) Turnamen Antarkampung (Tarkam) Bener Bersatu Cup Piala Bupati Semarang menyatakan tak akan membawa kericuhan pemain yang menyebabkan luka wasit ke ranah hukum.

Eko Anto, Ketua Panpel Tarkam Bener Bersatu Cup mengatakan segala yang bersinggungan dengan insiden tersebut akan diselesaikan secara kekeluargaan.

BACA JUGA: Buntut Ricuh Tarkam Piala Bupati Semarang, Panpel Penuhi Panggilan PSSI Jateng

"Kami tidak membawa ke proses hukum, sudah cukup karena itu, kan pemain masih lama kariernya," kata Eko di Kantor Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah, Kompleks Stadion Jatidiri Semarang, Selasa (4/6).

Eko mengatakan panpel akan bertanggung jawab mengenai pertandingan yang berakhir ricuh tersebut. Segala keputusan yang diberikan PSSI akan menjadi pembelajaran ke depan.

BACA JUGA: Menpora Dito Berharap Program Tarkam dan Pocari Sweat Run Indonesia 2024 Bisa Berkolaborasi

"Kalau kami tidak ada masalah, kami mempertanggungjawabkan sesuai ranah kami. Kecuali panitia membuat ulah itu salah, itu kan personal (pemain, red) mereka," ujarnya.

Walau begitu, pihaknya telah berupaya menengahi permasalahan di lapangan tersebut agar tidak berbuntut panjang. Termasuk memberikan santunan kepada wasit yang kini di rawat di rumah sakit.

BACA JUGA: Anggota DPR dan PJ Walikota Puji Langkah Menpora Dito Gelar Kejuaraan Tarkam di Kota Sorong

"Dari pemain malamnya langsung mendatangi kami, ofisial tim itu sudah meminta maaf, jadi pembelajaran untuk ke depannya lebih baik lagi," ujarnya.

Seperti diketahui, kericuhan terjadi dalam final Piala Bupati Semarang, PS Putra Bakti Patemon Vs PS Ar Rafi Ampel Kabupaten Boyolali tersebut.di Lapangan Pule, Desa Bener, Kecamatan Tengaran pada Minggu (2/6) kemarin.

Sejumlah pemain Timnas dan Liga 1 yang ikut tampil dalam laga ini yaitu, Bayu Pradana, Komaruddin, Joko Ribowo, Ilham Mahendra, Bagus Kahfi, Bagas Kaffa, dan Wahyu Prasetyo. Ada pula mantan kapten Timnas Indonesia, Wahyu Wijiastanto.

Dalam video yang beredar di media sosial, kericuhan bermula ketika wasit, Hadi Suroso menunjuk titik putih untuk PS Ar Rafi Ampel. Merasa tak puas dengan keputusan itu, pemain PS Putra Bakti Patemon mengejar dan menganiaya wasit.(mcr5/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler