Cerita Liestiani Anisa, dari Bisnis Online Shop Hingga Sukses Rintis Manajemen Artis

Jumat, 29 Januari 2021 – 04:25 WIB
Liestiani Anisa. Foto Instagram chaliesti

jpnn.com, JAKARTA - Liestiani Anisa berbagi kunci suksesnya menjalani bisnis sebagai manajemen artis.

Wanita yang karib disapa Icha ini mendirikan Tutu Management, yang memiliki puluhan artis papan atas dan influencer sosial media yang bernaung di dalamnya.

BACA JUGA: Sebut Deddy Corbuzier Pansos kepada Dinar Candy, Aldi Taher: Cari Duit Sampai Begitu Amat

Seperti, Anissa Pohan, Nia Ramadhani hingga Syahnaz Sadiqah. Sejak berdiri 2015, yang menggunakan jasa Tutu Management lebih dari 12 ribu online shop maupun brand.

Icha mengatakan bisnis yang dia jalani saat ini merupakan hasil dari proses yang panjang.

BACA JUGA: Pasien Covid-19 di Indonesia Tembus 1 Juta, Melanie Subono Bilang Begini

Diceritakan Icha, mulanya dia menjalani bisnis online shop baju anak pada 2013, lalu berkembang menjadi manajemen artis pada 2015.

Hal ini tak terlepas berkat pengalamannya menjalani bisnis online shop dan mengenal sejumlah artis saat masih menjadi karyawan.

BACA JUGA: Dewi Perssik, Nita Thalia dan Nassar Goyang Terlalu Heboh, Acara ini Kena Tegur KPI

"Jadi, awalnya itu saat barang online shop saya dipromosikan oleh artis yang saya kenal. Saya minta tolong mereka dan mereka mau. Waktu itu tidak bayar, kami hanya barter barang saja karena saat itu belum ada  juga istilah endorsement, dan Instagram pun masih baru muncul," seru Icha.

Melihat akun online shop yang dipromosiin oleh artis, teman-teman Icha yang merupakan pemilik online shop pun banyak yang bertanya kepada dirinya.

"Mereka minta dibantu dipromosikan juga seperti itu, dan permintaan itu datang berkali-kali. Dari sanalah saya melihat peluang (baru) ini, dan saya coba jalanin," kata Icha seperti dilihat di postingan Instagram @chaliesti, baru-baru ini.

“So, semuanya by process ya. Karena, sejujurnya, saya itu tipe orang yang easy going. Lihat aja ada masa tiga tahun waktu antara saya menjalani online shop sampai membuat perusahaan. Di mana di tiga tahun itu mengurus online shop-endorsement disambi menjadi karyawan. Itu, proses. Mungkin kalau tidak begitu jalannya, kalau saya langsung membuat perusahaan, mental saya belum tentu siap,” imbuhnya.

Menikmati proses itu pula yang makin membuat Icha mengenal dunia digital, dan kini dia tak hanya mengurusi soal endorse artis.

Namun juga digital marketing untuk usaha UMKM maupun brand, antara lain strategi kampanye, social media ads, konten produksi sampai ke pengelolaan sosial media.

"Itu karena endorse artis bukan solusi semua dari peningkatan penjualan, ada faktor lain juga cukup memengaruhi orang tidak mau beli produk. Contohnya, kualitas foto belum bagus, copywriting-nya nggak bikin engange orang, atau desain feed IG-nya acak-acakan,” urai Icha

Karena itu, melakukan promosi tetap diperlukan agar produk bisa terjual. Apalagi jika pengemasan promosinya menarik atau unik, maka dengan mudah produk bisa diserap pasar.

“Saat itu, saya yakinkan hal itu, lalu mereka mau coba. Dan saya bersyukur analisis saya terbukti. Pemilik online shop mengaku penjualan usaha mereka meningkat, mulai dari jilbab, baju, kosmetik, kebutuhan bayi dan mereka mengaku sekarang sudah bisa bounce back,” tutup Icha.(chi/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler