Cerita Lisa, Bangkit dari Keterpurukan hingga Sukses Jadi Pebisnis Perhiasan

Senin, 18 Oktober 2021 – 06:04 WIB
Siti Nur Jazilah atau Lisa yang bangkit dari keterpurukan membuatnya sukses menjadi pebisnis perhiasan. Foto: Dok. Pribadi Lisa

jpnn.com, SURABAYA - Siti Nur Jazilah, perempuan tangguh yang sanggup bangkit dari keterpurukan hingga membuatnya sukses menjadi pebisnis perhiasan.

Banyak masyarakat yang belum tahu siapa dirinya. Perempuan 36 tahun itu akan membagikan sedikit kisah sukses hingga sekarang. 

Lisa sapaan akrab Siti Nur Jazilah merupakan korban penyiraman air keras oleh mantan suaminya. Peristiwa itu sudah berlalu selama hampir 17 tahun. 

Dengan kondisi wajah yang rusak setelah tersiram air keras, dia menjalani operasi selama delapan tahun di rumah sakit dengan total 18 kali operasi. 

Penampilannya saat ini semakin membaik. Bahkan, Lisa sudah mampu mencukupi kebutuhan sehari-harinya bersama sang keluarga dari berbisnis perhiasan yang dia kreasikan sendiri. 

Hasil karya tersebut dinamai Lisa Jewelry Handmade. Cerita itu dimulai saat menjalani perawatan di rumah sakit pada 2009.

Selama dirawat, Lisa mengisi waktu luangnya dengan merangkai pernak-pernik menjadi sebuah kalung atau bros yang indah. 

"Awalnya belajar di rumah sakit, mengisi waktu. Belajarnya sebetulnya enggak hanya aksesoris. Mungkin cocoknya itu sesuai dengan minat saya," ujar Lisa, Minggu (17/10).

Hasil kreasinya tak dibiarkan begitu saja, Lisa mencoba memasarkannya melalui event atau bazar saat mengikuti seminar. Tak hanya itu, Instagram menjadi medianya melakukan promosi secara online. 

"Kalau ada stand di hotel saya isi saat ada acara seminar. Utamanya ke acara event kedokteran, kesehatan," kata perempuan kelahiran Malang tersebut. 

Aksesoris atau pernak-pernik yang dirangkai menjadi perhiasan oleh Lisa umumnya berbahan bebatuan. Dia biasa membuat sebuah kalung, cincin, dan bros. 

"Harganya mulai Rp 50 ribu untuk bros, kalung Rp 100 ribu sampai Rp 2,5 juta. Itu yang paling mahal," ungkap dia. 

Yang membuat kalung tersebut bernilai jutaan rupiah, kata Lisa, bahannya yang terbuat dari mutiara. 

"Bahannya enggak susah, tetapi lumayan kalau mutiara asli. Kalau punya saya mutiara laut," beber dia. 

Lisa berpesan, setiap manusia pasti memiliki permasalahan yang berbeda-beda. Bagaimana mereka bisa berubah untuk menjadi lebih baik dan siap menerima rasa sakit. 

"Saya ikhlas dengan perubahan wajah saya. Kita itu harus bisa membuka lembaran baru dan menutup lembaran lama," tutur dia. 

Ketika semua permasalahan bisa dilewati, maka akan muncul perasaan senang bahagia. Apalagi bisa sukses seperti apa yang dirasakan Lisa sekarang dengan menjalani bisnis yang disukai dan diminati. 

"Kita harus fokus ke depan, bukan melihat ke belakang. Sabar adalah kunci utama dan dorongan orang terdekat memberi support," ucap Lisa. (mcr12/jpnn) 

BACA JUGA: Kisah Sukses Suhendro Wang, Founder Pempek CRP


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler