Cerita Masa Kecil Moeldoko Ternyata Cukup Seru

Senin, 15 Agustus 2022 – 15:08 WIB
Sebanyak 500 warga Desa Pesing, Purwoasri, Kediri, Jawa Timur mendatangi kediaman Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Foto: Istimewa for JPNN.Com

jpnn.com, KEDIRI - Cerita masa kecil Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko cukup menarik untuk disimak.

Kakak kandungnya, Suyono menceritakan hal tersebut ketika sejumlah masyarakat Jawa Timur mendatangi kediaman Moeldoko di Desa Pesing, Purwoasri, Kediri.

BACA JUGA: Moeldoko Disebut Sosok Tepat Menggantikan Jokowi, Benarkah?

Warga desa datang karena meyakini Moeldoko layak menggantikan Presiden Jokowi memimpin Indonesia di masa depan.

Ada sekitar 500 warga yang datang. Mereka berasal dari berbagai kalangan.

BACA JUGA: Duo Menteri Andalan, Prabowo-Erick Diprediksi Dapat Restu Jokowi di Pilpres 2024

Mulai dari pemuda karang taruna, petani, pedagang kaki lima (PKL), pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), peternak, dan tani wanita.

Sebelum mendengar cerita Suyono, warga terlebih dahulu menyampaikan maksud kedatangan mereka.

BACA JUGA: Di Depan Bobby, Hasto Sampaikan Sikap Politik PDIP untuk Pilpres, Apa Itu?

“Pak Moel (Moeldoko) sama dengan kami, sama-sama dari masyarakat susah."

"Pak Moel mengerti masyarakat bawah. Maka dari itu kami mendukung Pak Moel meneruskan kepemimpinan Jokowi," ujar salah seorang perwakilan emak-emak kelompok PKL di kediaman Moeldoko di Kediri, Minggu (14/8).

Sementara itu inisiator deklarasi dukungan ke Moeldoko, Muhammad Choirul Anam mengatakan Moeldoko sosok yang peduli petani, nelayan dan masyarakat kecil.

Selain itu, pengalamannya juga sangat mumpuni. Pernah memjabat Panglima TNI hingga saat ini menjabat Kepala Staf Kepresidenan.

“Pak Moeldoko ini bisa dibilang penjaga NKRI, akan sangat bangga ketika lahir pemimpin dari desa kami, Desa Pesing,” kata Anam.

Sementara itu, keluarga besar Moeldoko mengaku kaget sekaligus bersyukur dengan adanya dukungan dari masyarakat.

Kakak kandung Moeldoko, Suyono mengatakan keluarga juga akan mendukung sepenuhnya Moeldoko.

"Saya sangat terharu dan bangga dengan dukungan warga yang masih menginginkan pemimpin yang peduli dengan petani, memikirkan pedagang, memikirkan semua elemen masyarakat di Indonesia,” katanya.

Suyono lantas bercerita masa kecil Moeldoko. Harus berjuang berjalan kaki sejauh enam kilometer menuju sekolah ketika duduk di bangku SMP.

"Kadang-kadang bisa naik kereta, dikasih uang saku itu Rp 5 kalau tidak salah. Kalau kena kondektur uangnya habis, tidak bisa jajan,” kata Suyono.

Moeldoko juga bekerja setiap pulang sekolah untuk membantu ekonomi keluarga. (gir/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler