Cerita Mencekam Tenggelamnya KM Rafelia, Bermula Teriakan Bocah Perempuan

Sabtu, 05 Maret 2016 – 13:32 WIB
KM Rafelia II saat tenggelam di Selat Bali, Jumat (4/3). FOTO: twitter

jpnn.com - “BAPAK sepeda motor kita tergenang,” teriak Nova Sari, 7, warga Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi kepada sang ayah, Januri, 51. Seketika suasana dalam kapal motor (KM) Rafelia II yang awalnya tenang menjadi gempar.

Penumpang kapal yang sedang mengarungi Selat Bali, tepatnya dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi panik.

BACA JUGA: Menyedihkan, Ibu dan Anak Berpelukan Itu Ditemukan Mengambang di...

Kepanikan juga dialami Januri dan sang istri yang saat itu sedang bermain bersama anaknya yang lain yang masih berusia 1,5 tahun.

Januri dan para penumpang lain berusaha mencari tahu kebenaran ucapan Nova yang kala itu menggunakan seragam olahraga SDN Olehsari tersebut. 

BACA JUGA: SIMAK: Begini Kronologi Penemuan dan Evakuasi Korban KMP Rafelia

Situasi kian mencekam ketika para penumpang mengetahui saat itu air laut sudah memenuhi dek kapal. 

Para penumpang pun berupaya menyelamatkan diri. Oleh kru kapal, seluruh penumpang diarahkan ke emergency station. Sejumlah kru kapal bahu-membahu membagikan pelampung dan mengarahkan penumpang keluar dari kapal.

BACA JUGA: BP Batam Dikendalikan Pusat, Optimistis Investasi Bakal Melesat

Tidak lama berselang, pukul 12.50, KM Rafelia II oleng dan akhirnya tenggelam di selat yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali tersebut.

Saat kapal hendak tenggelam, banyak penumpang yang memilih posisi di ketinggian untuk menyelamatkan diri. Banyak juga penumpang yang menceburkan diri ke laut saat kapal akan tenggelam karena panik.

Akbar Fitrianto, 16, salah seorang kernet truk pengangkut batu bara yang hendak menyeberang ke Banyuwangi, sempat merasa sangat enggan tidur di dalam kendaraan. Padahal, biasanya ketika truk naik ke kapal, dia memilih tidur di bangku belakang sopir.

Tetapi, entah kenapa, saat KMP Rafelia II yang mengangkut kendaraannya mulai mengangkat jangkar, dia justru memilih duduk di dek atas bersama penumpang lain. Ternyata, pilihannya duduk bersama para penumpang itu sebuah firasat.

Beberapa saat berjalan, kondisi kapal tidak terkendali. Kapal yang sarat muatan kendaraan roda empat dan roda dua itu tiba-tiba oleng. 

Air laut pun dengan perlahan tapi pasti memasuki lambung kapal, lalu merambat ke seluruh bagian kapal. 

Akbar yang kebetulan berada di kursi yang dekat dengan kotak pelampung langsung mengambil rompi pelampung dan menceburkan diri ke dalam air bersama penumpang lain. 

Dia akhirnya selamat setelah ada kapal yang menolongnya dengan sebuah tali yang dilempar kepadanya. (tfs/sgt/JPG/c6/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mualim Kapal Rafelia yang Tenggelam Akhirnya Ditemukan, Kondisinya...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler