Cerita Mendikdasmen Abdul Mu'ti Baru Menjabat Sudah Kena Omelan, Kocak

Minggu, 17 November 2024 – 18:12 WIB
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti saat memberikan sambutan pada perayaan milad Muhammadiyah ke-112 dan launching Gerakan Makan Siang Bergizi di Aula SMA Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo, Sabtu (16/11). Foto Humas Kemendikdasmen

jpnn.com, SIDOARJO - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada semua sahabat serta pihak-pihak yang mengucapkan selamat atas pelantikannya sebagai menteri di Kabinet Merah Putih. 

Menurutnya, butuh waktu seminggu untuk membalas semua ucapan tersebut.

BACA JUGA: Mendikdasmen Abdul Muti: Makan Bergizi Gratis Membentuk Karakter & Kepribadian Mulia

"Untuk membalas ucapan melalui WA (WhatsApp) itu saya butuh waktu khusus seminggu, karena membalas satu persatu," ungkap Mendikdasmen Abdul Mu'ti dalam sambutannya pada perayaan milad Muhammadiyah ke-112 dan launching Gerakan Makan Siang Bergizi di Aula SMA Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo, Sabtu (16/11).

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027 itu juga meminta maaf jika telat membalas semua pesan yang masuk. Hal itu menurutnya bukanlah kesengajaan.

BACA JUGA: Mendikdasmen Beri Sinyal Ada Regulasi Baru Penempatan Guru PPPK, Hamdalah

"Mohon maaf kalau jawabannya lambat, itu semata-mata bukan tidak mau balas tetapi karena yang harus dibalas banyak sekali," ujarnya.

Dia juga menceritakan ada sejumlah pesan yang diterimanya bernada marah-marah. Dikatakan dalam pesan tersebut bahwa dirinya baru saja menjadi menteri, tetapi sudah malas menjawab WA.

BACA JUGA: Mendikdasmen: Coding dan Artificial Intelligence Mulai Diajarkan pada Tahun Ajaran Baru

"Padahal tidak begitu, karena banyak sekali pesan yang masuk dan harus dijawab. Makanya, dalam kesempatan ini saya sampaikan terima kasih dan mohon doa agar bisa menunaikan amanah dengan baik," tuturnya.

Dia menambahkan, pengangkatannya sebagai menteri di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan. Di sisi lain, ini merupakan amanah yang berat.

"Menurut orang, menteri yang sering turun ke daerah selain presiden itu ya menteri pendidikan dasar, cuma nggak boleh ke luar negeri, yang boleh hanya Pak Presiden," ujarnya yang disambut senyum para hadirin.

Ini suatu kebanggaan dan kehormatan bagi saya bisa membantu pak presiden di Kabinet Merah Putih untuk memajukan bangsa melalui kementerian pendidikan, sambungnya.

Selain itu, mantan ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah itu juga menyebutkan sektor pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk memajukan sebuah bangsa. Oleh karenanya, dirinya dalam tiga minggu ini banyak menyerap aspirasi dari masyarakat. 

"Termasuk aspirasi terkait PPDB zonasi, ujian nasional dan yang viral adalah Kurikulum Ful-Ful. Mungkin ada ranting yang mengambil video saya di program Bertaji, Bersama Tahajud dan Mengaji. Biasanya kan kita di kompleks ada mengaji sehabis tahajud, salat subuh, rileks saja. Namun, Ful-Ful itu bukan pengganti kurikulum," paparnya sambil tersenyum. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler