jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menceritakan liku-likunya selama 4,5 tahun menjadi pembantu Presiden Joko Widodo di Kabinet Kerja. Sebagai pemegang komando tertinggi di Kementerian Pertanian (Kementan), Amran kini merasa lega karena harga pangan relatif stabil.
Amran menceritakan itu di sela-sela acara buka puasa bersama keluarga besar Kementan di Jakarta, Senin (27/5). Dalam buka puasa bertema Pererat Ukhuwah Islamiah di Era Disrupsi 4.0 itu Amran mengatakan, menjaga stabilitas pangan strategis menjadi fokusnya.
BACA JUGA: Menteri Amran Menjamin Tak Ada Gejolak Harga di Bulan Ramadan
“Selama 4,5 tahun menjaga harga. Sebenarnya kasihan petaninya, tetapi kalau harga melambung kita dimarahi konsumen,” ujar Amran. Baca juga: Menteri Amran Jamin Tak Ada Gejolak Harga di Bulan Ramadan
Menteri asal Bone, Sulawesi Selatan itu menuturkan, ikhtiarnya bersama Kementan dalam menjaga stabilitas harga pangan strategis bukannya tanpa kendala. Ketika baru dilantik menjadi Mentan, Amran harus menghadapi berbagai patgulipat di sektor pangan sepanjang 2015.
BACA JUGA: Pesan Menteri Amran Saat Buka Puasa Bersama
Memasuki 2016, Kementan juga harus bergelut dengan kekeringan dampak El Nino. Namun, memasuki 2017, kata Amran, ikhtiar Kementan menunjukkan hasilnya.
Harga pangan strategis pun makin stabil. “Makin ke sini landai. Masuk 2018 sampai 2019 landai,” katanya.
BACA JUGA: Mentan Dorong Seluruh UPT Manfaatkan Lahan Tidur untuk Capai Pertanian 4.0
Sebagai contoh adalah harga bawang yang sempat melambung hingga Rp 100 ribu per kilogram pada awal Ramadan, kini sudah di bawah Rp 25 ribu. “Di Jawa Timur malah sudah Rp 19 ribu per kilo,” sebutnya.
Dalam rangka menjaga stabilitas harga itulah Amran rajin menemui komunitas dan asosiasi komoditas pangan. Hasilnya, katanya, harga berbagai komoditas pangan tetap terkendali.
Baca juga: Pesan Menteri Amran Saat Buka Puasa Bersama
Hanya saja, harga cabai justru anjlok menjadi Rp 5.000 per Kg. Amran pun menjadi sasaran keluhan para petani cabai.
Karena Amran mendekati Bulog agar membeli harga cabai di tingkat petani Rp 8.000 per kilo. “Kasihan petani kita,” tuturnya.
Selain soal harga pangan yang relatif terkendali, Amran juga membanggakan keberhasilan Kementan meraih predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Selama dua tahun berturut-turut, BPK memberikan WTP untuk laporan keuangan Kementan pada 2017 dan 2018.
Amran pun mengapresiasi kinerja anak buahnya di Kementan. “Karena ini adalah buah kerja keras kita semua,” tuturnya.
Tak hanya itu, Amran juga lega karena tak berurusan dengan hukum. “Setidaknya saya tidak dipanggil KPK,” ucapnya.(eno/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Respons PB HMI Terkait Pelibatan Petani Milenial
Redaktur & Reporter : Antoni