Cerita Olly Dondokambey soal Dolar dan Pinjaman 3 Bank BUMN

Jumat, 02 Oktober 2015 – 22:23 WIB
Politikus PDI Perjuangan, Olly Dondokambey saat mengupas bukunya Membumikan Trisakti Melalui Nawacita, dalam ajang diskusi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (2/10). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Olly Dondokambey menyatakan perlambatan pertumbuhan ekonomi belum berimbas kepada rakyat Indonesia di kampung-kampung. 

Berapa pun kuatnya dolar Amerika Serikat menurut Olly, juga tidak akan membuat rakyat di kampung-kampung kelaparan.

BACA JUGA: Ini Penjelasan Pakde Karwo soal Tambang Pasir di Lumajang

"Bahwa di kota-kota besar terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi sehingga sejumlah perusahaan harus tutup, itu iya. Tapi itu belum membuat rakyat Indonesia tergoncang sebab 90 persen rakyat Indonesia tinggal di desa dan kampung-kampung," kata Olly Dondokambe, saat peluncuran bukunya, di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Jumat (2/10).

Beda halnya kalau perlambatan pertumbuhan ekonomi ini secara langsung berdampak kepada rakyat di desa-desa. "Kalau rakyat di desa-desa yang teriak, selesai pemerintahan ini," tegasnya.

BACA JUGA: Malam Ini Polri Kirim Jagoan Identifikasi ke Saudi

Buku "Membumikan Trisakti Melalui Nawacita" menurut Olly, justru mengungkap fakta bahwa sesungguhnya secara nasional ekonomi Indonesia tidak seburuk yang dituding oleh banyak pengamat ekonomi.

"Dalam buku ini, saya juga mengkritik tiga bank BUMN (Bank Mandiri, BNI dan BRI) selaku calon penerima pinjaman dari China Development Bank, sebab ketiga bank itu sangat sehat," ungkap calon Gubernur Sulawesi Utara ini.

BACA JUGA: Menaker Desak Malaysia Naikkan Gaji TKI Jadi...

Menurut Olly, Bank Mandiri, BNI dan BRI sangat sehat. "Kenapa juga dicarikan pinjaman meski itu tidak dijamin oleh pemerintah," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Lokasi Ini Pesawat Aviastar Diperkirakan Hilang Kontak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler