Cerita Oso soal Nasibnya di Buka Puasa untuk Salam Perpisahan

Rabu, 15 Mei 2019 – 20:20 WIB
Oesman Sapta Odang. FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang menggelar buka puasa bersama di rumahnya, kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (15/5). Buka puasa di rumah pribadi ketua umum Hanura itu tak hanya dihadiri para pimpinan lembaga tinggi negara, tetapi juga ribuan warga biasa.

Tampak hadir dalam buka puasa itu antara lain Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Ada pula Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono.

BACA JUGA: Oso Legawa Hanura Jeblok di Pileg, yang Penting Jokowi Menang Pilpres

Namun, pimpinan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Ketua DPR Bambang Soesatyo tak hadir dalam buka puasa bersama di rumah pribadi Oso itu. Bamsoet -panggilan akrabnya- berhalangan karena kakinya sedang sakit.

Oso juga menghadirkan para pengurus Hanura, termasuk pada ketua DPD partainya dari seluruh Indonesia. Ada pula sejumlah gubernur yang hadir dalam buka puasa di aula rumah Oso yang luas tersebut.

BACA JUGA: Jokowi Dinilai Bersikap Kesatria Lantaran Merangkul Lawannya di Pilpres 2019

Sebelum azan Magrib berkumandang, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj memberikan ceramah. Oso sebagai tuan rumah juga menyampaikan kata sambutan.

Senator asal Kalimantan Barat itu dalam sambutannya secara impromptu membuat suasana segar. Oso saat berbicara sempat menyebut nama AM Hendropriyono.

BACA JUGA: Jokowi Sukses Gelar Asian Games, tak Sulit Pindahkan Ibu Kota Negara

“Karena semua tindakannya dan ketegasannya ini saya suka. Karena kalau sudah beliau ini pasti jelas urusannya," ujar Oso sembari tersenyum. Baca juga: Oso Legawa Hanura Jeblok di Pileg, yang Penting Jokowi Menang Pilpres

Dengan gaya yang khas, Oso juga menyebut nama Luhut. "Ada Pak Luhut Binsar Panjaitan juga, ayo sini merapat dong ke Pak Hendro," sambungnya.

Tidak hanya itu, Oso juga memuji Ketua MA Hatta Ali. "Yang paling ganteng ini Pak ketua MA," katanya.

Wakil ketua MPR itu menceritakan, belum lama ini Hatta Ali pulang dari umrah. Oso pun menanyakan oleh-oleh Hatta dari Tanah Suci.

Ternyata, oleh-oleh yang dibawa Hatta adalah cerita tentang Presiden Jokowi saat melaksanakan umrah pada pertengahan April silam. “Cerita Pak Jokowi ke sana belum habis, katanya," ujar Oso menirukan kalimat Hatta.

Oso juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah empat kali hadir dalam undangan buka puasa bersama DPD. “Saya beserta seluruh pimpinan dan anggota DPD mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas kehadiran Bapak Presiden Jokowi yang sudah keempat kalinya hadir dalam undangan kami berbuka puasa," ujarnya.

Menurut Oso, buka puasa itu menjadi salam perpisahan baginya. Sebab, dia tak akan lagi menduduki posisi di pimpinan lembaga legislatif setelah tak bisa ikut pemilihan calon anggota DPD menyusul statusnya sebagai ketua umum partai politik.

Oso juga menyinggung MK yang telah mengeluarkan putusan bahwa caleg DPD tidak boleh menjadi pengurus partai politik. "Ini hari adalah hari terakhir saya buka puasa bersama DPD lagi. Saya sudah diputuskan oleh MK, tetapi orangnya ga berani datang ke sini," ujarnya.

Menurut Oso, MK memutuskan calon anggota DPD tidak boleh merangkap sebagai pengurus partai. Namun, Oso tak mau berkhianat dengan meninggalkan Hanura.

Baca juga: Hanura Remuk di Pileg, OSO Masih Berpeluang Jadi Menteri Jokowi?

Oso pun memilih melepas statusnya sebagai caleg DPD ketimbang meninggalkan posisi ketua umum Hanura. "Saya bagaimana bisa berkhianat sudah menerima partai. Saya tidak bisa, saya korbankan. Apa boleh buat," jelasnya.

Selain itu, Oso juga menyinggung Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tak menggubris surat Presiden Jokowi. Sebelumnya Mensesneg Pratikno menyurati KPU sebagai respons atas permintaan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta agar Presiden Jokowi memerintahkan KPU melaksanakan putusan lembaga peradilan.

Menurut Oso, KPU akan bertanggung jawab kepada Tuhan. "Ya itu urusan dia (KPU) dengan Tuhan. Jadi bukan dengan manusia lagi," katanya.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi Mau Bentuk Pansel KPK, Ini Harapan Laode M Syarif


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler