jpnn.com, JAKARTA - Mantan wartawan Panda Nababan mendedahkan cara Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempermalukan Gatot Nurmantyo.
Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan Gatot yang masih aktif sebagai Panglima TNI pada 2017 dibikin keleleran setelah Jokowi dipermalukan.
BACA JUGA: Pembalasan Jokowi di Luar Dugaan, Panda Nababan Khawatir Surya Paloh Dipermalukan
Panda menceritakan soal itu dalam diskusi siniar Total Politik yang ditayangkan di YouTube baru-baru ini.
Mantan anggota DPR itu mengawali cerita tersebut dengan kisah tentang Presiden Jokowi terjebak kemacetan ketika menuju lokasi perayaan HUT TNI 2017 di Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten. Saat itu, Presiden Ketujuh RI tersebut terpaksa berjalan kaki.
BACA JUGA: True Story, Megawati Usir Suami & Panda Nababan dari Rapat DPP PDIP
"Dia (Jokowi) merasa dipermalukan, merasa tidak dihargai waktu ulang tahun TNI di Cilegon. Jalan kaki dia," tutur Panda.
BACA JUGA: Konon Prabowo Pernah Sebut Jokowi Tukang Andong, Panda Nababan Kisahkan Pembalasan
BACA JUGA: Media Aussie Sebut Jenderal Gatot Ngebet Jadi Presiden
Menurut Panda, mantan gubernur DKI itu pun meminta Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengecek ke Polda Banten.
Jokowi juga memerintahkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menghubungi Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.
Polda Banten yang pada waktu itu dipimpin Listyo Sigit Prabowo mengaku tidak dilibatkan dalam pengaturan lalu lintas menuju lokasi HUT TNI di Cilegon. Korlantas Polri juga mengaku tidak diajak berkoordinasi.
Memang Gatot Nurmantyo yang waktu itu masih menjabat Panglima TNI langsung meminta maaf kepada Jokowi.
Menurut Panda, abiturien Akmil 1982 itu beralasan kemacetan tersebut disebabkan rakyat membeludak karena mencintai TNI.
Panda mengatakan Jokowi membalas perlakuan itu. "Yang kubilang jelek, one day (suatu hari), aku (Jokowi) akan balas kau," tutur politikus asal Sumatera Utara (Sumut) itu.
Tokoh kelahiran 13 Februari 1944 itu menduga pembalasan tersebut benar-benar terlihat ketika Jokowi menikahkan putrinya, Kahiyang Ayu, dengan Bobby Nasution pada 8 November 2017 di Solo.
Dalam resepsi pernikahan itu, Gatot sebagai jenderal aktif yang memimpin TNI tidak ditempatkan di kursi very very important person (VVIP).
"Salam juga enggak pakai (melewati) karpet merah. Masih panglima dibikin keleleran begitu, enggak dianggap," kisah Panda.
Cara Jokowi mempermalukan Gatot tidak berhenti di situ. Mantan wali kota Solo itu juga menunjuk eks Panglima TNI Moeldoko menyampaikan kata sambutan dari pihak keluarga pengantin perempuan.
"Artinya, play ini (permainan politik) yang dibikin pajangan Moeldoko, mantan panglima. Aku bisa baca itu," ulasan Panda.
Akhirnya Jokowi mencopot Gatot dari kursi Panglima TNI. Panda juga menuliskan soal itu dalam autobiografinya yang berjudul Lahir Sebagai Petarung.(JPNN.com)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi