True Story, Megawati Usir Suami & Panda Nababan dari Rapat DPP PDIP

Minggu, 20 November 2022 – 07:07 WIB
Politikus senior PDIP Panda Nababan saat menjadi tamu pada diskusi siniar Total Politik. Foto: YouTube/Total Politik

jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Panda Nababan mengisahkan gaya Megawati Soekarnoputri mengelola parpol.

Menurut Panda, ketua umum PDIP itu memiliki gaya politik yang khas, bahkan tidak bisa didikte oleh orang-orang terdekatnya, termasuk M Taufiq Kiemas yang notabene suaminya.

BACA JUGA: Analisis Opung Panda soal Cara Jokowi Berpolitik: Tak Terduga & Menikmati Permainan

Berbicara pada diskusi siniar Total Politik yang ditayangkan di YouTube, Panda menuturkan antara Megawati dengan Taufiq sering memiliki perbedaan politik.

Namun, ketika Megawati sudah mengambil keputusan, semua unsur di PDIP pasti mematuhinya.

BACA JUGA: Kisah Panda Nababan Diminta Luhut Bantu Prabowo Bebaskan Hashim dari Rutan Salemba

"Kalau sudah Mega yang memutuskan, dia (Taufiq) ikut," ujar Panda. "Itu pun sebenarnya melalui proses-proses yang keras."

Mantan wartawan itu lantas bercerita soal dirinya dan Taufiq pernah diusir dari rapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP oleh Megawati.

BACA JUGA: Kok Bisa Sepatu Taufiq Kiemas Ada di Anak Pramono Anung?

Alkisah, suatu saat Megawati memimpin rapat DPP PDIP di Kebagusan, Jakarta Selatan.

Taufiq dan Panda yang bukan pengurus DPP PDIP ikut bergabung pada rapat itu.

"Saya dengan Taufiq ikut-ikut di meja panjang, sekali-sekali kami berdua nyeletuk-nyeletuk," tutur Panda.

Megawati ternyata tidak berkenan dengan sikap Taufiq dan Panda itu.

"Apa kata Mega, 'Pak Taufiq Kiemas, rapat ini rapat Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan. Yang tidak pengurus, saya minta tinggalkan ruangan ini'," ujar Panda menirukan ucapan putri Proklamator RI Soekarno itu.

Walakhir, Panda mencolek Taufiq untuk mengajak suami Megawati itu keluar dari ruangan rapat. "Itu true story (kisah nyata, red)," kata Panda.

Politikus kelahiran 13 Februari 1944 itu juga menceritakan kekhasan lain yang dimiliki Megawati di politik.

Menurut Panda, banyak ketua umum partai yang merebut kursi orang nomor 1 di parpol dengan menabur uang.

"Suasana itu (politik uang di perebutan kursi ketua umum, red) tidak ada sama kami," tuturnya.

Meski demikian, Megawati sebagai tokoh sentral di PDIP tetap mendistribusikan kewenangan ketua umum kepada pengurus lain di partai berlambang kepala banteng itu.

"Sekarang lihat sekjen (Hasto Kristiyanto), dia sudah sama seperti pengganti ketua umum. Itulah partai yang sehat," kata Panda.(JPNN.com)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler