Cerita Pematung Bung Karno, dari Mulai Mimpi hingga Peristiwa Lainnya

Kamis, 20 Mei 2021 – 22:27 WIB
Seniman Patung Dunadi meresmikan hasil karyanya, Monumen Bung Karno di Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Kamis (20/5). Fathan

jpnn.com, JAKARTA - Seniman Patung Dunadi menceritakan proses pembuatan Monumen Bung Karno yang kini disimpan di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta Pusat.

Seniman asal Yogyakarta itu pernah mendapatkan hal mistis mulai dari mimpi hingga peristiwa lainnya selama proses pembuatan patung.

"Kalau untuk gaib-gaib itu sebenarnya ada dari segi mimpi, dari segi lainnya, tetapi saya abaikan," kata Dunadi di sela-sela peresmian Patung Bung Karno di Lemhannas RI yang dihadiri Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, Kamis (20/5).

Mengenai detail mimpinya itu, Dunadi enggan menjelaskan lebih lanjut.

BACA JUGA: Bea Cukai Soekarno-Hatta Terbitkan Izin Atas Importasi Pasokan Vaksin

Dia hanya menginginkan patung Putra Sang Fajar itu selesai sesuai dengan target.

Menurut Dunadi, pembuatan patung berangkat dari ide Megawati.

Selanjutnya, dirinya mendapat perintah dari eks Wali Kota Solo FX Rudy Hadyatmo untuk memvisualisasikan Bung Karno menjadi patung.

"Jadi saya buat Bung Karno baca buku yang acuannya sesuai Patung Bung Karno di Blitar, yang dulu dibuat oleh Pak Sidharta. Beliau senior saya. Kemudian, kami menginginkan patung yang lebih besar lagi," kata dia.

Patung setinggi empat meter itu dibuat selama empat bulan lebih.

BACA JUGA: Siapkan Rp 2,5 Miliar, Patung Soekarno Menghadap ke Timur

Prosesnya dimulai dengan desain yang dilanjutkan pembuatan maket sepanjang 30 cm.

Dilanjutkan proses cetak dan pengecoran. Bahan dasarnya hasil peleburan dari tembaga, kuningan, dan seng sari.

BACA JUGA: Lemhannas RI: Waspadai Lonjakan Penyebaran Covid-19 Pascalibur Lebaran

"Kemudian kami lebur dan fisikkan ke dalam cetakan itu. Proses kerja itu kami menggunakan seniman pembantu sebanyak empat orang," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, terdapat sepuluh pembantu dan sekitar 60 orang pengecor.

Dunadi mengaku meski sudah 14 kali membuat Patung Bung Karno, masih saja terdapat banyak kendala untuk membuat karyanya yang ke-15 itu.

Dia pun mengaku banyak membaca literasi, masukan, hingga pandangan para pihak yang pernah menemui langsung Bung Karno.

"Karena setiap saya memvisualisasikan sesuatu karya, meskipun itu sama, tetap kami mempertanggungjawabkan, menghidupkan lagi," kata dia.

"Orang bikin Patung Bung Karno itu banyak, cuma untuk membuat karakternya, ruhnya, itu kan lain," kata dia.

Dalam acara peresmian Patung Bung Karno ini, selain Megawati, hadir juga Gubernur Lemhannas RI Letjen (purn) Agus Widjojo, Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (tan/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... GAMKI Harap Masalah Kemanusiaan Papua jadi Materi Pendidikan Lemhannas


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler